SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kedua dari kiri), membuka kembali objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, Jumat (3/7/2020). (Solopos.com-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR--Zona risiko persebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar berada pada level sedang atau disimbolkan dengan warna oranye.

Status zona oranye itu diprediksi mengganjal rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Pemkab berencana menyelenggarakan pembelajaran tatap muka bulan depan, September 2020. Beberapa waktu lalu, Jumat (7/8/2020), Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) menyelenggarakan siaran langsung melalui akun resmi YouTube Kemendikbud. Pada kesempatan itu Kemendikbud mengumumkan tentang Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pengumuman itu sekaligus merevisi salah satu poin dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri sebelumnya. Poin yang direvisi adalah wilayah yang diizinkan menyelenggarakan pembelajaran tatap  muka.

Sesalkan Kerusuhan di Solo, Ganjar: Usut Kasus Pengeroyokan Habib!

Ekspedisi Mudik 2024

Pada SKB 4 Menteri, hanya wilayah dengan predikat hijau atau zona hijau Covid-19, diperkenankan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Tetapi saat pengumuman itu, Kemendikbud mengizinkan wilayah dengan zona kuning atau risiko persebaran Covid-19 rendah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Sayangnya, hingga Senin (10/8/2020), status risiko persebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar termasuk zona oranye. Plt. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan hal itu saat berbincang dengan Solopos.com, Senin sore.

"Zonasi oranye. Masih oranye. Setiap hari Senin update. Seminggu sekali update ke Provinsi Jawa Tengah. Kalau itu kurang tahu [tidak bisa menyelenggarakan pendidikan karena masih zona oranye]," ujar Purwati.

Duh, 26 Santri Ponpes Pati Terkonfirmasi Covid-19

 

Pertanyakan Zona

Bupati Karanganyar sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Juliyatmono, malah mempertanyakan dasar penentuan zonasi suatu wilayah.

"Secara tertulis kan belum. Beredarnya [soal zonasi] di medsos. Saya harus resmi dong, dari misal Pemprov Jateng. Zonasi itu seperti apa? Ngitung dari mana? Standar epidemiologi kan. Bukan positif dan negatif. Apakah penurunan Covid-19 bisa berpengaruh ke zonasi? Secara terus menerus kan [kasus persebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar] mengalami penurunan, sembuh-sembuh," kata dia saat ditanya zonasi persebaran Covid-19 di Kabupaten Karanganyar, Senin (10/8/2020).

Lebih lanjut, saat ditanya rencana penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh pada September mendatang, Juliyatmono masih berharap bisa dilaksanakan. Dia optimistis makin banyak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sembuh dan tidak ada penambahan kasus baru.

Fenomena Embun Upas Berulang di Dieng

"Masih cukup waktu [hingga September]. Prediksi saya yang positif Covid-19 sembuh dan selesai. Minimal yang positif itu lambat laun sembuh. Kalau sudah nol yang positif kan sudah nyaman," ujar dia.

Politikus Partai Golkar itu mengaku Pemkab masih tetap menyiapkan rencana detail perihal pembelajaran tatap muka pada September. Tetapi, dia menyebut satu persyaratan utama pada penyelenggaraan pembelajaran tatap muka itu.

"Kami tetap menyiapkan pendidikan tatap muka awal September. Kami akan rancang. Sembari menunggu fluktuasi perkembangan Covid-19. Itupun saya harus minta izin orang tua. Sekali lagi izin wali murid atau orang tua selaku pemilik anak-anak. Dia setuju, ikhlas atau tidak anak-anak ke sekolah," ungkap dia saat ditemui wartawan seusai mengikuti rapat secara daring dengan sejumlah kementerian di ruang pertemuan di Gedung B kompleks Setda Kabupaten Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya