SOLOPOS.COM - Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/1/2022). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, JOGJA — Gunung Merapi yang ada di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau mengalami 129 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu  (7/8/2022) pukul 00.00 WIB-24.00 WIB. Selain itu, selama periode pengamatan itu juga tercatat enam kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat satu kali gempa vulkanik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Gunung Merapi juga mengalami 152 gempa fase banyak dan 35 kali gempa embusan,” kata dia, Senin (8/8/2022).

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak.

Baca Juga: Jelang Panen Tembakau, Petani di Temanggung Gelar Tradisi Ruwat Rigan

Pada periode pengamatan itu, tercatat enam kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

“Terdengar dua kali suara guguran,” kata Agus.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan elektronic distance measurement (EDM) pada 7 Agustus 2022 menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,2 cm dalam tiga hari.

Sementara itu, kata Agus, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 22-28 Juli 2022, teramati adanya pertumbuhan kubah barat daya maupun kubah lava. Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.796.000 meter kubik.

Terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 0,11 mm per jam selama 60 menit di Pos Kaliurang pada 22 dan 23 Juli 2022.

Baca Juga: Maling Mobil di SPBU Bandara YIA Dibekuk, Polisi Masih Buru Pelaku Lain

“Tidak dilaporkan terjadi banjir lahar [hujan] maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu Gunung Merapi,” ujar Agus Budi.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).

Baca Juga: Deretan Kuliner Lokasinya Dekat Stasiun Lempuyangan Jogja

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh lima kilometer).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya