SOLOPOS.COM - Puncak gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Kamis (10/3/2022). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, JOGJA — Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi masih cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan guguran lava sebanyak 70 kali.

“Guguran lava teramati sebanyak 70 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, Minggu (26/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan analisis morfologi dari Statisun Kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan tidak teramati perubahan ketinggian, baik kubah barat daya maupun kubah tengah.

Dari analisis foto kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Baca Juga: Kunjungi Kawasan Sumbu Filosofi Jogja Kini Bisa Naik Bus JHT, Berminat?

Dia menuturkan intensitas kegempaan Gunung Merapi selama sepekan terakhir lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya. Namun, aktivitas kegempaan terhitung masih cukup tinggi.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM juga masih menunjukkan laju pemendekan jarak 0,2 cm per hari.

Dari data, pada pekan ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 23 mm per jam selama 80 menit di Pos Kaliurang pada 18 Juni 2022.

“Tidak dilaporkan terjadi banjir lahar dingin maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu Gunung Merapi,” ujar Agus.

Baca Juga: Mengenal Kelenteng Poncowinatan, Kelenteng Tertua di Jogja

Meski aktivitas Gunung Merapi cenderung menurun, namun hingga kini status Gunung Merapi masih pada level III atau siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, demikian Agus Budi Santoso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya