SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo tetap memasang target tinggi untuk tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Solo 2020.

Ketika sejumlah kalangan mengingatkan potensi rendahnya partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi lima tahunan saat kondisi pandemi Covid-19, jajaran KPU Solo optimistis bisa mendapat angka 77,5 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Angka tersebut sama dengan target partisipasi pemilih KPU pusat. “Kami tetap pada target awal 77,5 persen partisipasi pemilih. Caranya dengan perekrutan atau pembentukan Relasi,” tutur Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, Kamis (24/9/2020).

Update Covid-19 Solo: Klaster Perkantoran Jebres Tambah 3 Kasus Lagi, Total 10 Orang Positif

Selain itu, guna mendongkrak partisipasi pemilih, Nurul mengatakan akan mengintensifkan sosialisasi Pilkada Solo 2020 melalui media dalam jaringan (daring) atau webinar.

Ia berharap kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak suara mereka tinggi meski tengah pandemi. Namun, Nurul menegaskan penerapan protokol kesehatan menjadi komponen penting untuk menjadi perhatian.

Langkah konkretnya dengan mencegah terjadinya kerumunan massa, selalu memakai masker, serta mencuci tangan pakai sabun.

Update Covid-19 Indonesia: Kasus Positif 262.022, Pasien Meninggal Tembus 10.105 Orang

Komisioner KPU Solo, Kajad Pamudji Joko Waskito, menyampaikan hal senada terkait partisipasi pemilih Pilkada 2020. Dalam wawancara dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu, ia mengatakan KPU pusat sedang menyiapkan metode pemilihan yang meminimalkan risiko penularan Covid-19.

Kotak Suara Keliling

Salah satu metode yang mungkin, menurut Kajad, yaitu menggunakan sistem kotak suara keliling (KSK). Pola itu untuk menyempurnakan metode pemilihan langsung reguler pada tempat pemungutan suara (TPS).

“Jadi kemungkinan KSK ini untuk melengkapi atau menyempurnakan sistem pilihan reguler TPS. Nantinya ada petugas yang akan keliling membawa kotak suara mendatangi para pemilih yang tidak berani datang ke TPS," imbuhnya.

Guru SMAN 1 Solo Positif Covid-19, Seluruh Karyawan WFH Sepekan

Dengan begitu, Kajad menambahkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Solo 2020 bisa terjaga pada angka yang cukup ideal atau tidak rendah karena kondisi pandemi Covid-19. Sistem KSK sudah berjalan saat pemilihan presiden sejumlah negara.

Di Indonesia, metode KSK sebenarnya juga pernah ada walau masih dalam tataran parsial yakni rumah sakit (RS) untuk mewadahi para pasien yang hendak menyalurkan hak pilih. “Tapi teknis KSK nanti seperti apa sedang dalam penggodokan KPU pusat,” urainya.

Kelar Pengundian Nomor Urut, 2 Paslon Peserta Pilkada Solo Langsung Umbar Optimisme

Pada pemberitaan sebelumnya, anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Alfitra Salam, mengingatkan pentingnya kerja keras semua pihak untuk menjaga tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2020. Sebab, ada potensi tingkat partisipasi pemilih rendah.

Alasannya, menurut Alfitra, masyarakat saat ini tengah fokus bertahan hidup atau survival menghadapi pandemi Covid-19. Mereka belum memprioritaskan agenda Pilkada 2020 sebagai kegiatan yang mesti mereka ikuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya