SOLOPOS.COM - Pengunjung masuk ke Wisata Telaga Claket, Sendang Ijo, Selogiri, Wonogiri, Senin (7/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah tempat wisata di Wonogiri sudah buka sejak beberapa pekan terakhir, meski Pemerintah Kabupaten belum membolehkan. Pihak terkait akan menertibkan dengan pendekatan yang humanis.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (7/9/2020), objek wisata yang sudah buka seperti Telaga Claket, Sendang Ijo, Selogiri dan Wisata Alam Puncak Gunung Cumbri. Selain itu ada tempat yang dijadikan tempat berkumpul banyak warga, yakni Waduk Krisak atau Waduk Tandon, Selogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com di Wisata Telaga Claket, pengunjung menikmati pemandangan di area dalam tempat wisata. Mereka berfoto dengan latar belakang perairan dan bukit. Pengunjung lainnya berkumpul di gazebo. Mereka meliputi anak-anak dan orang dewasa. Ada satu petugas penjaga pintu masuk wisata sekaligus melayani pembelian tiket masuk.

Ada 27 Kasus Baru dari Klaster Covid-19 Bawaslu Boyolali, Ini Peta Sebarannya

Salah satu pengelola, Wahyu, menginformasikan, Wisata Telaga Claket buka sejak dua pekan terakhir. Pengelola memutuskan membuka tempat wisata atas aspirasi masyarakat yang ingin sekali berwisata di Telaga Claket.

Sebelumnya banyak pengunjung yang kecele karena saat itu Telaga Claket belum buka. Mereka memberi tahu bahwa sudah banyak tempat wisata di daerah lain yang sudah buka. Selain itu, alasan tempat wisata di Wonogiri buka untuk memberi lapangan pekerjaan bagi empat karyawan, termasuk Wahyu.

Selama tempat wisata ditutup mereka tak bekerja, sehingga memengaruhi kondisi ekonomi. Pada sisi lain, tempat wisata butuh biaya operasional untuk merawat wahana. Dana yang dialokasikan untuk pemeliharaan sudah habis, sehingga membutuhkan pemasukan lagi.

“Menurut kami dibuka enggak masalah. Toh pengunjung enggak banyak. Pada hari biasa seperti sekarang [Senin] paling banyak 20 orang/hari. Pada akhir pekan maksimal 60 orang. Tiket masuk juga terjangkau, Rp10.000/orang. Kalau dua anak cukup bayar satu tiket,” kata Wahyu.

Protokol Kesehatan

Dia memastikan pengelola menerapkan protokol kesehatan, seperti dengan menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan pengunjung bermasker, dan pengunjung harus jaga jarak. Wahyu menyebut pihak terkait pernah datang untuk mengimbau agar pengelola menerapkan protokol kesehatan tanpa meminta tempat wisata ditutup.

“Ada beberapa tempat wisata lain di Wonogiri juga sudah buka. Lebih baik sekalian saja seluruh tempat wisata boleh dibuka asalkan semua disiplin menjalankan protokol kesehatan. Bahkan, Waduk Tandon itu sekarang jadi tempat wisata dadakan. Ribuan orang berkerumun di sana. Banyak juga yang enggak pakai masker. Kalau melihat seperti itu kan pengelola tempat wisata lain jadi pengin buka juga,” imbuh Wahyu.

Tambah 2 Pasien Positif, Total Kasus Covid-19 di Ponorogo Tembus 294

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata atau DKOP Wonogiri, Agus Sriyanto, menegaskan tempat wisata belum boleh dibuka. Pasalnya, hingga Senin Bupati belum membolehkan tempat wisata dibuka. Jika benar ada tempat wisata yang dibuka, tim pemantau segera mengecek ke lokasi.

Tim akan menggunakan pendekatan yang humanis untuk memberi pemahaman kepada pengelola. Tim tidak akan serta merta bertindak represif dengan langsung meminta tempat wisata ditutup. Hal itu karena tim juga memahami kondisi sulit yang dialami para pengelola tempat wisata.

“Dibina, diberi pemahaman tanpa harus menekan agar tempat wisata secepatnya ditutup. Dulu Pantai Nampu [Parnggupito] juga dibuka. Setelah kami beri pembinaan sekarang sudah ditutup lagi,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya