SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayar pajak online (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Penggunaan kode batang (barcode) dan kode QR (QR code) kian masif selama pandemi Covid-19 lantaran untuk menghindari kontak fisik, termasuk dalam transaksi jual beli.

Jika dilihat sepintas, barcode dan QR code seperti dua hal yang sama. Namun, apabila dilihat lebih dalam, keduanya memiliki bentuk yang berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada beberapa perbedaan antara dua teknologi pemindaian yang membuat QR Code ideal untuk pembayaran bebas sentuh. Berikut perbedaan definisi dan fungsi barcode dan QR code seperti dilansir Bisnis dari situs PayPal, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Dukung Pengembangan Inovasi Keuangan Digital, Ini Strategi Pemerintah

Ekspedisi Mudik 2024

1. Barcode

Barcode merupakan label pemindaian yang sering Anda lihat di bagian belakang kemasan produk. Jenis tersebut dikenal dengan istilah barcode satu dimensi atau 1D Barcode.

Setiap barcode memiliki serangkaian garis vertikal, dengan ketebalan dan jarak antar garis yang menentukan kode tertentu yang terikat pada produk tersebut.

Dengan menggunakan pemindai kode batang untuk memindai label, kasir dapat secara otomatis menemukan produk di database toko, alih-alih menghabiskan waktu untuk mengetikkan angka.

Saat ini, barcode tidak hanya tertempel pada bagian belakang kemasan. Orang-orang menggunakan barcode untuk melacak paket, melakukan verifikasi tanda keamanan, memeriksa buku di perpustakaan, dan hampir semua tujuan pemindaian lain.

Ada beberapa jenis barcode yang berbeda. Beberapa dapat diakses menggunakan dengan smartphone, sementara yang lain memerlukan peralatan pemindaian khusus.

Baca Juga: David Card Berbagi Hadiah Nobel Ekonomi dengan Angrist dan Imbens

2. QR Code

Kode QR atau QR Code merupakan sebuah kotak yang dapat dipindai yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Anda mungkin pernah melihat kotak di toko dengan kode QR yang mendorong pembeli untuk mengunduh aplikasi, mendaftar ke program loyalitas pelanggan, atau mendapatkan informasi lebih lanjut tentang suatu produk.

QR code berfungsi seperti tautan (link). Alih-alih diklik, kode itu justru dipindai menggunakan kamera smartphone. Layaknya tautan, setelah QR code dipindai, pelanggan diarahkan ke lokasi digital seperti halaman web, aplikasi, atau portal pembayaran.

Baca Juga: Banyak Promo, Hotel Menengah ke Atas Lebih Diminati Wisatawan Bali

Tidak seperti barcode satu dimensi, QR code terdiri dari dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D).

– QR code 2D:

Dicetak pada permukaan datar seperti kertas atau papan nama, QR code 2D seperti kode QR yang dibayangkan pada umumnya. 2D dapat dipindai dan dibaca dengan benar dari segala arah, bahkan jika kode (atau telepon) terbalik. Karena QR code 2D dapat dicetak menggunakan printer biasa. QR code jenis ini tersebut nyaman bagi pembeli dan pemilik bisnis.

– QR code 3D:

Sedangkan QR code 3D terlihat seperti QR code 2D, tetapi dibuat menggunakan pengukir khusus atau printer 3D untuk mencetak pada ketinggian yang berbeda di dalam kode itu sendiri.

Baca Juga: Merger Operator: XL-Smartfren Diprediksi Menyusul

Perbedaan antara barcode dan QR Code

Meskipun barcode dan QR code memiliki fungsi yang sama, QR code mampu menyimpan informasi hingga seratus kali lebih banyak daripada barcode.

Barcode sangat bagus dalam mengomunikasikan kumpulan informasi kecil. Itulah mengapa jenis ini digunakan untuk label kemasan atau pelacakan yang menghubungkan pemindai ke database informasi.

Meskipun menyimpan lebih banyak data, pembuatan QR code sama mudahnya dengan barcode. Ini menjadikannya pilihan pembayaran tanpa sentuhan (cashless) yang nyaman bagi pemilik bisnis dan pelanggan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya