SOLOPOS.COM - Kawah Telaga Kuning Gunung Lawu. Foto diterbitkan di Taverne, 1926 "Vulkaanstudien op Java," (milik Survei Vulkanologi Indonesia/volcano.si.edu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu merupakan gunung api yang masih aktif, namun saat ini berada dalam fase istirahat. Gunung setinggi 3.265 mdpl yang membentang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki potensi meletus di masa depan.

Dikutip dari laman Karanganyarkab.go.id, Jumat (3/6/2022), Gunung Lawu tergolong gunung api tipe B. Gunung api tipe B merupakan gunung api yang sesudah tahun 1600 belum mengalami erupsi magmatik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akan tetapi gunung api ini masih memperlihatkan gejala seperti adanya solfatara (fumarol yang mengeluarkan gas-gas belerang). Gunung api tipe B dapat mengalami erupsi kembali setelah beberapa ratus tahun mengalami dorman (istirahat).

Ekspedisi Mudik 2024

Tercatat bahwa Gunung Lawu mengalami erupsi terakhir pada 28 November 1885. Hingga saat ini Gunung Lawu belum pernah dilaporkan mengalami erupsi letusan kembali. Itu artinya bahwa gunung api ini telah lebih dari 100 tahun tidak mengalami erupsi.

Kapan Gunung Lawu Meletus Lagi?

Meski demikian, bukan berarti Gunung Lawu tidak bisa meletus lagi karena di dalam perut gunung masih terdapat aktivitas magma yang sewaktu-waktu dapat meletus. Gunung api dorman ini dapat mengalami letusan kembali dan memiliki potensi ancaman dengan intensitas letusan yang mungkin akan lebih besar.

Gunung Lawu yang masih aktif itu kini sedang tertidur panjang. Tidak ada yang bisa menentukan kapan gunung tersebut meletus. Fenomena alam tersebut adalah rahasia Tuhan.

Baca juga: Tidur Panjang, Apakah Gunung Lawu Masih Aktif?

Kendati demikian, kita tidak perlu takut apabila hendak beraktivitas di dekat Gunung Lawu. Sebab pada dasarnya gunung api yang akan mengalami erupsi pasti akan menampakan tanda-tanda alam yang dapat dijadikan sebagai peringatan dini.

Dalam ilmu kegunungapian, tidak ada jaminan bahwa gunung api tersebut akan mati. Butuh waktu geologi selama ratusan hingga jutaan tahun untuk dapat memastikan bahwa gunung api tersebut dikatakan sudah tidak aktif lagi.

Baca juga: Jalur Pendakian Kuno Gunung Lawu dan Legenda Prabu Brawijaya V

Namun, suatu saat bisa jadi Gunung Lawu dapat aktif kembali dan dapat mengalami letusan. Contoh aktivitas gunung api yang mengalami erupsi setelah ratusan tahun dorman yaitu Gunung Sinabung yang merupakan gunung api tipe B tercatat tidak meletus lagi sejak tahun 1600. Namun saat ini kita ketahui bahwa Gunung Sinabung tersebut aktif mengalami erupsi kembali.

Aktivitas Gunung Lawu yang menunjukkan masih aktif hingga saat ini yaitu adanya bau gas belerang yang menyengat. Bau gas belerang ini muncul dari fumarol di Kawah Candradimuka atau relief bukaan di sisi selatan Gunung Lawu di mana bukaan ini tepat memisahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya