Pengamat mengingatkan potensi aksi teroris di seputar momen pilkada 2018 maupun pilpres 2019 masih terbuka.
?
Solopos.com, JAKARTA — Pengamat terorisme dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Robi Sugara menilai ?potensi aksi teror yang dilakukan teroris masih ada. Potensi ancaman muncul saat menjelang pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
?
Menurutnya, kelompok teroris seperti Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dan gerakan teroris lone wolf yang beraksi sendirian akan memanfaatkan momentum apapun untuk menjalankan aksi teror di Indonesia.
“Mereka [teroris] akan memanfaatkan momentum apapun. Biasanya yang sudah sering, para teroris memanfaatkan perayaan yang menurut mereka berbau musyrik,” tuturnya kepada Bisnis/JIBI, Rabu (28/3/2018).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dia menjelaskan Kepolisian kini harus lebih mewaspadai teroris lone wolf yang mempelajari berbagai teror secara otodidak melalui dunia maya dan sosial media. Mereka belajar merakit bom serta menggunakan berbagai senjata tajam untuk melakukan aksi yang menargetkan anggota Polri.
“Itu yang harus diwaspadai, tapi kalau saya lihat sejauh ini aksi teror yang berasal dari kelmpok ISIS sudah mulai berkurang karena kelompok ISIS yang dari Suriah juga sudah kocar-kacir,” katanya.