SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Masalah lingkungan dapat menjadi cara menjaga kebersihan sekaligus sebagai wisata alternatif di Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA- Komunitas sungai, salah satunya Forum Silaturahmi Daerah Aliran Sungai Gajah Wong, melakukan uji coba penggunaan perahu yang terbuat dari alumunium untuk membantu membersihkan sampah di sungai.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Dari uji coba yang dilakukan, perahu alumunium bisa digunakan di sungai untuk membantu membersihkan
sampah,” kata Ketua II Forum Silaturahmi Daerah Aliran Sungai (Forsidas) Gajah Wong Purbudi Wahyuni, Sabtu (14/3/2015).

Selain membersihkan sampah, Purbudi menilai perahu alumunium tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti kegiatan wisata alternatif guna mengenalkan sungai kepada masyarakat luas.

Kegiatan wisata di sungai, lanjut dia, bisa menjadi sarana edukasi kepada pelajar hingga masyarakat umum agar lebih mengenal sungai sehingga pada akhirnya bisa ikut menjaga kelestarian sungai.

Uji coba perahu untuk membersihkan sampah di sungai tersebut juga diikuti sejumlah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta dan mahasiswa dari Singapore Polytechnic.

Soh Chee Meng selaku Dosen Pembimbing mahasiswa dari Singapore Polytechnic mengatakan Yogyakarta
memiliki sumber daya berupa komunitas pemerhati sungai yang bisa diberdayakan untuk membantu melestarikan sungai.

“Kegiatan yang dilakukan komunitas untuk membersihkan sungai perlu diapresiasi. Namun demikian, pemerintah juga perlu dilibatkan agar hasilnya lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Pemerti Code Totok Pratopo yang juga mengikuti kegiatan uji coba mengatakan hal senada perahu bisa dimanfaatkan untuk membersihkan sungai sekaligus sebagai daya tarik wisata.

“Jika dimungkinkan, maka setiap komunitas sungai memiliki setidaknya dua perahu seperti ini. Saat sungai kotor, perahu digunakan untuk membersihkan sampah dan saat bersih, bisa digunakan untuk wisata,” katanya.

Perahu yang terbuat dari alumunium tersebut dinilai cukup kuat dioperasikan di sungai yang di dalamnya banyak batu tajam.

“Hanya saja, untuk mengoperasikannya membutuhkan latihan mendayung yang rutin, dan penanganan sampah yang baik misalnya menggunakan masker dan memakai sarung tangan,” katanya.

Totok tidak menyangkal jika masih banyak sampah yang dibuang ke sungai. “Sejak tiga tahun lalu sudah ada petugas pembersih sampah di sungai yang saat ini namanya diubah dari Ulu-Ulu Sungai menjadi Satuan Tugas Sungai,” katanya.

Sedangkan pemilik perahu alumunium, Feri Iskandar mengatakan bahan alumunium dipilih karena lebih sesuai dengan karakter sungai di Yogyakarta yang banyak memiliki batu tajam.

“Sudah ada beberapa model perahu alumunium. Perahu yang digunakan untuk uji coba ini biasanya disebut
“Perahu Katamaran” yang sifatnya tidak mudah terbalik karena berlambung dua,” katanya.

Perahu tersebut dilengkapi dengan semacam keranjang yang bisa menampung sampah. Perahu yang sama juga sudah dimanfaatkan Komunitas Sungai Bedog untuk membersihkan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya