Solopos.com, SOLO — Transisi energi dari fosil ke energi bersih, yaitu energi terbarukan (EBT/ET), menjadi salah satu dari tiga agenda utama yang diusung pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia. Melalui KTT G20, Indonesia mendorong negara-negara berkembang dan maju yang menjadi anggota G20 untuk mempercepat proses transisi energi, memperkuat sistem energi global yang adil dan berkelanjutan dalam suatu kesepakatan global.
Sudah saatnya negara-negara di dunia mulai beralih pada potensi energi terbarukan dan beralih dari penggunaan sumber energi fosil. Secara historis, Indonesia sudah bergantung dengan batu bara sebagai pembangkit listrik sejak 1971 yang terus meningkat setiap tahun. Bahkan, sampai saat ini, sekitar 67% listrik di Indonesia dihasilkan dari pembakit berbahan bakar batu bara. Bahkan, batu bara yang berasal dari sumber energi fosil masih menjadi sumber pembangkit listrik terbesar di dunia.