SOLOPOS.COM - Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi saat pentas bersama grup musik Oxytron Metafakta. (Instagram/@oxytronofficial)

Solopos.com, SOLO — Anak kiai ternama Jombang, Jawa Timur, Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi mengaku punya ilmu metafakta yang digunakan sebagai kesaktian menyembuhkan penyakit.

Bahkan, ilmu tersebut disebut-sebut bisa mengabulkan keinginan penggunanya. Caranya, Mas Bechi akan menyalurkan ilmu tersebut melalui musik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, metafakta merupakan ilmu sugesti yang biasa dikenal oleh masyarakat umum dengan ilmu gendam.

Ilmu metafakta tersebut digunakan Mas Bechi untuk memperdaya korban untuk dicabuli.

Baca Juga: Kandungan Rokok Sehat Tentrem Milik Mas Bechi, Yakin Sehat?

Hebohnya ilmu metafakta ini membuat masyarakat bertanya-tanya apa bedanya dengan ilmu metafisika yang lebih dikenal masyarakat terlebih dahulu.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, metafisika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal nonfisik atau tidak kelihatan.

Baca Juga: Dibilang Unik! Ini Isi Ajaran Tarekat Shiddiqiyyah

Metafisika berbeda dengan metafakta, ilmu yang digunakan Mas Bechi. Menurut Universitas Jambi dalam situs resminya, metafisika merupakan salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu.

Bagi masyarakat umum, metafisika kerap dikaitkan dengan hal-hal gaib atau supranatural.

Baca Juga: Kenapa di Solo Banyak Ditemukan Kuliner Daging Anjing?

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Mas Bechi melakukan pencabulan terhadap sejumlah santri di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang. Pondok pesantren tersebut didirikan oleh ayahnya, KH Mukhtar Mukthi. Mas Bechi memperdaya korban dengan menggunakan ilmu yang menurut dia ia kuasai, yakni ilmu metafakta.

Dia melakukan perbuatan tersebut semasa rekrutmen tenaga kesehatan klinik pondok.

Baca Juga: Rokok Ala Mas Bechi: Rokok Ini Dapat Menyebabkan Kesehatan

Mas Bechi meminta korban datang ke suatu tempat di luar lingkungan pesantren utama. Mereka diwawancarai secara pribadi oleh tersangka.

Selanjutnya, korban dijanjikan mendapat transfer ilmu metafakta dari tersangka untuk mengobati segala penyakit. Dalam praktiknya, korban diminta melepaskan semua pakaian.

Baca Juga: Hukum Puasa Ayyamul Bidh di Hari Tasyrik, Apakah Dilarang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya