MARTUNIS GABUNG SPORTING LISBON : Bosan di Portugal, Martunis Ingin Makan Tempe

Martunis gabung Sporting Lisbon. Namun, baru sepekan di Portugal, Martunis merasa bosan dan ingin makan tempe.

Solopos.com, LISBON — Anak angkat Cristiano Ronaldo, Martunis, resmi bergabung dengan tim akademi Sporting Lisbon pada Kamis (2/7/2015). Sepekan berada di Portugal, remaja asal Aceh itu termulai dihinggapi rasa bosan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memang saat ini kompetisi top Eropa termasuk Liga Portugal belum kembali bergulir. Tim-tim kini sedang sibuk memburu pemain di bursa transfer, sehingga belum ada jadwal latihan bagi tim level junior hingga senior.

“Martunis keluhannya masih sama, ia belum ada teman di sana, jadi rindu kampung halaman. Ia mulai jenuh karena belum ada latihan, sehingga kemarin dia nonton tim U-21 Sporting latihan, dan ia minta ditemani staf Sporting jalan-jalan untuk berbelanja keperluannya,” ujar pembimbing Martunis, Munawardi Ismail, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (9/7/2015).

Berbeda dengan di Indonesia, Martunis harus beradaptasi dengan rasa makanan yang ada di Portugal. Ia menyatakan kerinduannya pada rasa dan aroma khas masakan Indonesia seperti tempe dan ikan.

“Di sana memang ada nasi, tapi lauknya berbeda dengan di Indonesia. Kalau kita biasa makan ikan, tempe, dan sayur lainnya, di sana lebih dominan daging. Kalau pagi di sana ada roti, sereal, susu, tapi sejauh ini Martunis tetap suka,” tambah Munawardi.

Pernah Ditolak Timnas U-17
Dilansir Bola.bisnis.com, Kamis, ternyata  Martunis pernah ditolak masuk Timnas Indonesia U-17. Kejadian ini dikisahkan pada Rabu (8/7/2015).

Pada 2013 lalu, Martunis pernah mencoba mengikuti seleksi Timnas U-17 di Banda Aceh. “Martunis tidak lolos. Saat seleksi fisiknya dia tampak lelah, dia bilang malamnya bergadang,” jelas Munawardi.

Nasib baik akhirnya membawa Martunis ke Portugal. Dia diajak masuk akademi sepak bola Sporting Lisbon, Portugal. Sejak 29 Juni lalu, dia telah berada di sana. Martunis dikontrak Sporting Lisbon selama tiga tahun dan kontraknya baru berakhir 2018 mendatang.