SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan (magforwomen.com)

Married by accident bukan solusi untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan tetapi justru rawan munculnya kekerasan-kekerasan baru yang merugikan perempuan.

Harianjogja.com, JOGJA-Menikah hanya karena hamil diluar nikah atau dikenal dengan istilah Married By Accident (MBA) bukan solusi untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan. Justru rawan munculnya kekerasan-kekerasan baru yang merugikan perempuan.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Hal itu diungkapkan oleh Konselor Rifka Annisa Divisi Pendampingan Budi Wulandari di sela-sela sosialisasi penggunaan Internet Sehat, Cegah Kejahatan Seksual Pada Remaja di SD Serangan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Jogja, Selasa (23/12/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Wulan, banyak kasus pernikahan dini akibat MBA. Para orangtua biasanya merasa malu dan takut anaknya kehilangan masa depan akhirnya memilih untuk segera menikahkan anaknya yang hamil diluar nikah tersebut meski masih dibawah umur.

“Padahal pernikahan itu paling tidak harus siap mental, siap fisik dan psikis,” kata Wulan.

Anak yang masih dibawah umur, Wulan melanjutkan, secara fisik belum siap untuk mengandung. Secara psikis usia anak masih ingin untuk bermain dengan teman sebayanya. Maka jika sudah menikah maka ia memiliki banyak tanggung jawab yang harus dipikul.

Ia menegaskan, perempuan yang hamil diluar nikah merupakan korban kekerasan dalam berpacaran akibat bujukan dan rayuan. Ketika dinikahkan dengan pelaku sementara keduanya belum siap secara mental dan fisik akan menimbulkan kekerasan baru. “Akhirnya timbul perceraian juga,” ujar Wulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya