SOLOPOS.COM - Legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona, berjalan turun dari bus, saat tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Senin (1/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Legenda sepak bola dunia asal Argentina, Diego Armando Maradona, berjalan turun dari bus, saat tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Senin (1/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Solopos.com, SURABAYA — Bad mood legenda hidup sepak bola dunia asal Argentina yang tengah berkunjung ke Indonesia, Diego Armando Maradona, lenyap begitu menginjakkan kaki di Surabaya. Sikap Maradona di Surabaya bertolak belakang dibandingkan dengan kala ia singgah di Jakarta, sehari sebelumnya.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Setidaknya itulah penilaian Ketua Panitia Lokal Muhammad Zein Al Hadad yang menyambut kehadiran Maradona di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, lalu mengantarnya ke hotel. Di sela-sela konferensi pers di Surabaya, mantan bintang Niac Mitra itu bersaksi bahwa Maradona tampak lebih happy dan nyaman selama singgah di Surabaya, Senin (1/7/2013).

Sehari sebelumnya, begitu mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Maradona langsung bad mood. Buntutnya, sejumlah acara yang telah diagendakan panitia di Jakarta ia batalkan. Maradona memang sempat datang ke kawasan Senayan untuk tampil dalam coaching clinic, namun tak berlama-lama. Ia lalu pergi meninggalkan stadion.

Menurut Mamak—sapaan akrab Al Hadad, sejak tiba di Bandara Juanda, Senin siang, Maradona terlihat semringah dan tidak mengeluh tentang apa pun. “Sejak dari bandara hingga ke kamarnya, saya mengikuti Maradona. Yang menggembirakan, ketika baru dibukakan pintu kamar, ia langsung bernyanyi dan tersenyum. Semoga ini pertanda baik dan Maradona bisa lebih enjoy selama di sini,” harapnya.

Tak cukup dengan bernyanyi-nyanyi, Maradona yang tampak gembira itu menurut Mamak, bahkan meminta alat musik piano untuk ia mainkan. Panitia pun lalu meminta petugas hotel mengirimkan satu unit piano ke kamar tempat mantan pelatih Argentina itu menginap.

Bukan isapan jempol. Berbeda dengan perangai yang ditunjukkannya selama di Jakarta, saat menghadiri konferensi pers pun Maradona tampak selalu tersenyum ketika disapa wartawan. Dengan dibantu seorang penerjemah, pemain sepak bola berusia 52 tahun itu bersedia menjawab secara detail setiap pertanyaan yang diajukan wartawan.

Rasa nyaman yang menyelimuti Maradona selama di Surabaya itu lah mungkin yang membuat ia mengungkapkan kesiapan menjadi pelatih bagi Tim Nasional Indonesia. Maradona siap menjadi pelatih kepala Timnas Garuda jika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memang memintanya dan masa kontrak pelatih kepala Timnas Indonesia sekarang telah berakhir.

Maradona datang ke Indonesia atas undangan Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (Basri) sejak Sabtu (29/6). Selain Jakarta dan Surabaya, rencananya Maradona juga mengunjungi Medan dan Makassar. Namun, kunjungan di kedua kota tersebut dibatalkan karena alasan tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya