Mantul! 2.341 Unit Alsintan Dihibahkan Kepada Petani Wonogiri

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 2.341 unit alat mesin pertanian atau alsintan berbagai jenis senilai puluhan miliar rupiah telah dihibahkan kepada petani di Wonogiri selama lima tahun terakhir.

Penggunaan alat mesin pertanian tersebut diklaim dapat menghemat biaya produksi. Sebab, biaya penggunaan alsintan lebih murah dari pada penggunaan tenaga manusia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pertanian dan Pangan atau Dispertan Pangan Wonogiri, Senin (28/12/2020), sudah ribuan unit alsintan yang disalurkan. Pengadaanya bersumber dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sejak 2016 hingga 2020.

Hingga 2019 yang disalurkan sebanyak 1.530 unit alsintan. Tahun ini petani Wonogiri mendapat bantuan paling banyak, yakni 811 unit. Itu karena pemerintah pusat memberi bantuan untuk perorangan, yakni pompa air berbahan bakar gas sebanyak 787 unit.

Ada Rekahan di Perbukitan Bulu Sukoharjo, Awas Longsor!

Pada tahun-tahun sebelumnya bantuan alsintan yang disalurkan untuk kelompok tani atau poktan dan gabungan poktan atau gapoktan, seperti alat pemanen berukuran besar dan sedang, perontok padi, penanam tanaman padi, traktor, dan sebagainya.

Pejabat Pemerintah Kabupaten menyerahkan bantuan alsintan 2020 secara simbolis kepada petani di Ruang Khayangan Sekretariat Daerah Wonogiri, Senin. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seusai kegiatan perwakilan penerima mengambil alsintan yang disiapkan di Kantor DPP.

Kepala Dispertan Pangan Wonogiri, Safuan, saat ditemui Solopos.com, di Sekretariat Daerah, Senin, menyampaikan setiap tahun Wonogiri mendapat alokasi bantuan alsintan cukup banyak. Yakni sejak kepemimpinan Bupati Joko Sutopo. Paling banyak bantuan bersumber dari pemerintah pusat.

Selain alsintan, pemerintah juga memberi bantuan bibit tanaman pangan dan menyubsidi pupuk. Ini menujukkan pemerintah selalu hadir untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan kesejahteraan petani.

Ditinggal di TKP, Pelaku Pembunuhan Kismantoro Wonogiri Habisi Nyawa Korban dengan Pisau

Tekan Biaya Produksi

Penggunaan alsintan dapat menekan biaya produksi karena biaya penggunaannya lebih murah. Pemerintah Kabuapten meminta pengelola alsintan memasang tarif lebih murah dari pada tarif sewa di luar poktan.gapoktan. Bupati pernah menyatakan akan menarik alat tersebut apabila ada poktan/gapoktan yang memasang tarif sewa sama atau bahkan lebih mahal dari tarif sewa di luar poktan/gapoktan.

“Tahun ini bantuan yang diterima petani sangat banyak,” kata Safuan.

Selain alsintan pemerintah memberi bantuan program, seperti pengolahan biofoam untuk Poktan Sidoluhur, Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo. Lainnya berupa bantuan benih tanaman pangan.

Skema Perhitungan Gaji PNS Bakal Dirombak, Begini Rancangannya

Sementara itu, Ketua Gapoktan Gebang Subur, Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Satijo, mengatakan akan memasang tarif sewa alsintan jenis mesin pemanen atau combine harvester berukuran besar yang diterima tahun ini lebih rendah dari pada tarif sewa di luar poktan/gapoktan. Tarif sewa di luar poktan/gapoktan Rp170/m2 atau Rp1,7 juta/hektare atau ha. Dia akan berkoordinasi dengan pengurus gapoktan untuk menentukan tarif sewa di bawah tarif tersebut.

“Petani yang tergabung dalam gapoktan kami lebih dari 500 orang. Beberapa di antaranya bisa menjadi operator alsintan. Kami akan bekerja sama dengan mereka,” ujar Satijo.

Dia menambahkan penggunaan alat tersebut dapat menekan biaya produksi pertanian. Itu karena biaya penggunaannya lebih rendah dari pada biaya penggunaan tenaga manusia. Terlebih, tarif sewa alsintan murah.