SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menilai Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, layak menjadi gubernur.

Hal itu disampaikan saat memberikan penghargaan atas hasil kerja pemutakhiran data desa berbasis Tujuan Program Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Bupati Wonogiri mantap,” kata Mendes saat pemberian penghargaan secara simbolis di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Sekretariat Daerah Wonogiri, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Arisan Keluarga, Dangdutan, Hingga Event Olahraga di Wonogiri Tak Boleh Digelar

Kabupaten Wonogiri tercatat sebagai daerah tercepat di Indonesia dalam menyelesaikan pemutakhiran data desa berbasis SDGs. Mendes menilai hal ini terjadi karena Wonogiri memiliki bupati yang benar-benar bekerja.

Dia mengandaikan jika nanti menjadi gubernur, Joko Sutopo akan mengetahui betul persoalan di daerah, termasuk mengetahui taktik-taktik para bupati/wali kota.

Menurut dia, hal tersebut penting agar gubernur tidak bisa diarahkan atau dibohongi mereka. Demikian halnya dengan Presiden Joko Widodo, Mendes menyebut Presiden sangat cermat dalam menganalisis permasalahan. Hal itu terlihat saat rapat dengan para menteri.

“Kalau rapat dengan Presiden, jika tidak siap betul lebih baik tidak bicara. Karena kalau menyampaikan kesalahan sedikit saja Presiden akan terus mengejar, mengapa bisa terjadi seperti itu, dan sebagainya. Itu karena Presiden tahu betul permasalahan di daerah mengingat sebelumnya menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI,” ucap Mendes.

Baca juga: Sate Apus Khas Solo Kenyil-Kenyil Nyoi, Pernah Coba?

Abdul Halim Iskandar, memberi penghargaan berupa sertifikat utama kepada seluruh pihak terkait sebanyak 656 orang, termasuk Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang disebut layak jadi gubernur.

Sementara itu, Bupati Joko Sutopo, mengatakan pemutakhiran data bisa cepat selesai berkat kerja bersama, termasuk keterlibatan para mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Berprestasi atau Imapres.

Semua elemen terkait semangat karena terbangun kesadaran bahwa membangun data itu mahal, tetapi membangun tanpa data jauh lebih mahal. Kesadaran tersebut mengentalkan kerja sama yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya