SOLOPOS.COM - Telur asin rendah sodium karya UNS Solo. Produk ini dipamerkan di kampus tersebut, Jumat (19/3/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Momentum Dies Natalis Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo menjadi ajang memamerkan 36 produk hasil penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk produk telur asin anti-hipertensi.

Dikatakan demikian, karena telur asin kreasi UNS ini rendah sodium. Sodium adalah zat kimia yang terdapat pada garam. Konsumsi sodium dalam jumlah terlalu banyak bisa memicu darah tinggi alias hipertensi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Produk telur asin rendah sodium ini adalah karya Prodi Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNS Solo. Produk ini diklaim aman bagi konsumen yang memiliki riwayat hipertensi.

Baca juga: Inspiratif! Sopir Bus di Jogja Ini Alih Pofesi hingga Jadi Juragan Udang

Inventor telur asin rendah sodium, Setyaningrum Ariviani, menjelaskan dirinya bermitra dengan para perempuan di Desa Delegan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, sejak 2019 untuk memproduksi telur anti-hipertensi ini.

“Pengabdian ini menjadi solusi produk telur yang menjadi faktor risiko hipertensi yang beredar di pasar,” urai dia saat ditemui Solopos.com di sela-sela pameran 36 produk hasil penelitian dan pengabdian masyarakat di halaman gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Solo, Jumat (19/3/2021).

Selain telur asin rendah sodium, pameran hasil penelitian UNS Solo ini juga menampilkan produk Komfera Semar dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Komfera Semar merupakan pupuk organik dari limbah cabang muda dan daun indigofera tinctoria.

Baca juga: Resmi! Kaesang Kuasai 40% Saham Persis Solo, Kevin 30%, Erick Thohir 20%

Desa Puron, Bulu, Sukoharjo

Inventor Komfera Semar, Maria Theresia Sri Budiastuti, menjelaskan indigofera tinctoria banyak tumbuh Desa Puron, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Ekstrak daun dan cabang muda tanaman ini digunakan untuk pewarna alami. Sedangkan limbah hanya dibuang di lahan pertanian.

“Kami memberdayakan kelompok wanita tani untuk mengolah limbah untuk dijadikan kompos. Kami telah melakukan uji coba dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan memperbaiki kualitas tanah,” kata dia.

Produk lainnya yang dipamerkan bersama telur asin rendah sodium adalah makanan tambahan bagi penderita anemia, Jebisakor, dari Fakultas Kedokteran UNS Solo.

Baca juga: Hilang Sehari, Pemuda Karangmalang Sragen Ternyata Meninggal di Sungai

Produk berupa puding dari biji salak, daun kelor, sari jeruk, bubuk agar-agar, gula yang dikemas dalam mika 25 gram. Inventor Jabisakor, Dono Indarto, mengklaim kandungan Fe alias zat besi dan protein dapat membantu penderita anemia serta mencegah stunting bagi remaja perempuan.

“Kami memperoleh bahan baku dari Turi, Sleman. Bahan mudah didapat, harganya murah, dan mudah diproduksi. Tantangan memproduksi puding yaitu menghilangkan rasa kasar pada tepung,” paparnya.

Wakil Rektor UNS Bidang Riset dan Inovasi, Kuncoro Diharjo, mengatakan, terdapat 71 produk yang mendaftar tapi hanya 36 saja yang siap komersial. Dia berharap produk yang diresmikan pada pameran mendorong para peneliti untuk melakukan risetnya secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya