SOLOPOS.COM - Petugas medis menyuntikkan vaksin Sinovac kepada perwakilan tenaga kesehatan (nakes) pada Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (14/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dari data pemerintah, hingga 22 Januari 2021 sudah ada 132.000 tenaga kesehatan atau nakes vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Detailnya, dari 132.000 nakes itu tersebar di 13.525 fasilitas kesehatan di 92 kabupaten/kota di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Edukasi Warga Soal Vaksin, Satgas Covid-19 Sukoharjo Bentuk Pokja Vaksinasi

Jumlah ini setara dengan 22 persen dari total 598.483 nakes yang akan vaksinasi Covid-19 di tahap pertama.

“Di tahap pertama, kami menyebarkan undangan bagi 598.483 tenaga kesehatan dari target 1,47 juta. Sisa 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di 21 Januari kemarin. Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama, kemungkinan mereka ada di kelompok kedua,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Jumat (22/1/2021).

Ketimbang Beli Alat PCR, Karanganyar Pilih Cara Ini Untuk Deteksi Covid-19

Selain jumlah nakes yang telah vaksinasi Covid-19 tersebut, ada juga tenaga kesehatan yang batal untuk disuntik vaksin karena sejumlah alasan. “Diantaranya merupakan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, darah tinggi, penyakit bawaan, dan sedang hamil,” lanjutnya.

Vaksinasi Covid-19 sangat penting diberikan kepada nakes untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit, sehingga mengurangi angka tenaga kesehatan yang meninggal.

Wajibkan Surat Rapid Test Antigen, Banyumas Siap Usir Pendatang

“Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi,” tambah dia.

Selain itu, vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya. Hal ini dikarenak vaksin memiliki risiko efek simpang yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius. Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari 2021 untuk mencapai target 1,47 juta tenaga kesehatan divaksinasi.

Mbledos Lagi! Kasus Covid-19 Kota Madiun Tambah 60, 6 Di Antaranya Nakes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya