SOLOPOS.COM - Kurs mata uang rupiah terhadap dolar melemah

Solopos.com, JAKARTA–Pada perdagangan Kamis (2/6/2022), kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pada Kamis (2/6/2022) rupiah menguat 0,37% atau 54 poin ke Rp14.480 per dolar AS.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, indeks dolar AS pada pukul 15.30 WIB melemah 0,27% ke 102,21.

Bersama dengan rupiah, yuan China menguat 0,16%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dan yen Jepang menguat 0,15%.

Direktur TRFX Garud Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS sempat naik pada Kamis, mencapai level tertinggi tiga minggu terhadap mata uang lainnya, didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS, yang mencapai puncak dua pekan.

Baca Juga: Kurs Rupiah di BRI, BNI, Mandiri, dan BCA, Kamis (2/6/2022)

Imbal hasil obligasi pemerintah AS benchmark 10 tahun mencapai tertinggi dua pekan 2,951% pada Rabu (1/6/2022), dengan data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei 2022 karena permintaan barang tetap kuat.

Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) di 57 dan IMP manufaktur ISM adalah 56,1.

Lowongan pekerjaan AS juga tetap pada level tinggi, dengan indeks lapangan kerja manufaktur Institute of Supply Management (ISM) di 49,6 dan indeks pembukaan pekerjaan JOLT di 11,4 juta.

“Imbal hasil telah dalam tren naik karena Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga dengan cepat dalam upaya untuk mengekang inflasi dan menghindari resesi ekonomi. Imbal hasil 10 tahun adalah sentuhan yang lebih lembut di awal Asia pada 2,914%,” jelasnya dalam riset harian, Kamis (2/6/2022).

Investor juga menunggu laporan pekerjaan AS esok hari, termasuk non-farm payrolls. Bank Sentral Eropa akan mengadakan pertemuan kebijakan pada pekan berikutnya, yang diharapkan untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang rencananya untuk kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Kurs Rupiah Dibuka Melemah, Kamis (2/6/2022)

Dari sisi internal, Pemerintah optimistis perekonomian nasional masih akan terus tumbuh dengan kuat dan semakin inklusif di masa depan.

Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah memandang prospek pemulihan ekonomi nasional terus menguat.

Berkaca pada efek dari periode commodity boom pada 2011 dan 2012, investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan.

Terutama dalam memanfaatkan harga komoditas yang tinggi serta akselerasi transformasi ekonomi.

Sementara dari sisi investasi publik, keberlanjutan proyek-proyek strategis nasional serta pengembangan IKN Nusantara akan mendorong pertumbuhan investasi sekaligus menstimulasi aktivitas investasi sektor swasta di masa depan.

Baca Juga: Kurs Rupiah Dibuka Menguat pada Awal Pekan, Senin (30/5/2022)

“Membaiknya intermediasi sektor keuangan yang ditandai oleh peningkatan pertumbuhan kredit perbankan, juga akan turut mendukung aktivitas investasi,” ujar Ibrahim.

Di sisi lain, dorongan dari konsumsi masyarakat juga akan semakin kuat, seiring dengan perbaikan tingkat kesejahteraan. Pola konsumsi juga akan mulai normal. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 oleh IMF terkoreksi ke level 3,6% akibat konflik geopolitik yang diprediksi akan membawa dampak berkepanjangan pada aktivitas perdagangan dunia.

Selain itu, implementasi pengetatan kebijakan moneter, khususnya The Fed, yang lebih cepat juga akan mengakibatkan gejolak pasar keuangan global.

Sehingga pada akhirnya mendorong peningkatan cost of fund di semua sektor. Rentang asumsi pertumbuhan yang cukup lebar mencerminkan faktor ketidakpastian yang tinggi dari dinamika perekonomian global.

Untuk perdagangan Jumat (3/6/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun akan ditutup menguat di rentang Rp14.460-Rp14.520.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Inflasi Mei 2022 0,4 Persen, Rupiah Ditutup Perkasa Rp14.480 Hari Ini



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya