SOLOPOS.COM - Kepala Balitbangda Solo Agung Riyadi dan Pemimpin BLUD Solo Technopark Yudit Cahyantoroacara menyampaikan materi pada acara Pemkot Menyapa, Rabu (12/10/2022). (Youtube MettaFM)

Solopos.com, SOLO — Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Solo yang merupakan bagian dari Bappeda menelurkan sistem Hilirisasi Riset bekerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi di Kota Bengawan dan sekitarnya.

Tujuan dari Hilirisasi Riset ini adalah membuat inovasi produk yang siap dikomersialkan dan berkelanjutan. Program ini sudah berlangsung sejak 2017 dan total sudah bekerja sama dengan empat kampus ternama di Kota Solo dengan hasil 14 produk siap jual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diharapkan dengan adanya program ini, terdapat variasi produk yang dihasilkan peneliti bisa langsung dipasarkan. Dalam acara Pemkot Menyapa di kanal Youtube MettaFM, Rabu (12/10/2022), Kepala Balitbangda Solo Agung Riyadi menjelaskan adanya hilirisasi ini diharapkan menjadi terobosan bagi peneliti di kampus sehingga produk penelitian mereka bisa dipasarkan.

“Hilirasi riset ini kegiatan untuk memfasilitasi riset di perguruan tinggi di Surakarta, hilirisasi ini merupakan program pengetahuan dan teknologi inovasi daerah sejak 2017, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Pemkot Solo dan perguruan tinggi,” ulasnya.

Saat ini, program tersebut sudah menggandeng empat kampus ternama di Kota Solo, mulai dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri), dan Politeknik ATMI.

Baca Juga: Cerita Mahasiswa UKSW Seusai Solopos Goes to Campus 2022

Agung berharap hasil riset para peneliti bisa bermanfaat secara langsung bagi masyarakat dan siap dipasarkan. “Tujuan dari hilirasai ini adalah menghasilkan produk yang siap dikomersialkan dan berkelanjutan, sehingga mendorong peneliti menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan menghasilkan produk dengan level 7-9,” lanjutnya.

Pelatihan Manajemen dan Pemasaran

Sementara itu, Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Solo Technopark, Yudit Cahyantoro, yang juga hadir di acara itu, menyebut nantinya produk yang dihasilkan dari peneliti di kampus akan melewati proses panjang. BLUD akan mengedukasi bukan hanya peneliti namun juga pasar yang jadi sasaran produk tersebut.

“Distribusinya nanti kami bantu, termasuk melakukan pelatihan hingga manajemen dan pemasaran. Kami ajarkan kepada inventor, bahkan mengedukasi pasar mengenai produk yang dihasilkan,” jelas Yudit.

Baca Juga: 9 Bakal Calon Rektor UNS Solo Miliki Segudang Prestasi, Termuda Usia 38 Tahun

Menurut Yudit, saat ini sudah ada 14 produk hasil peneliti dari beberapa perguruan tinggi di Kota Solo yang dikomersialkan. Produk yang dipasarkan juga beraneka ragam, mulai dari obat-obatan hingga terobosan di bidang teknologi.

“Mulai 2017 sampai sekarang sudah ada 14 produk yang dihilirkan, awalnya ada dua produk output-nya luar biasa. Pertama ada suplemen antikanker dari daun kelor dan minyak atisiri dari jeruk purut itu dari UMS dan Unisri. Keduanya dikomersialkan dan layak jual,” ujarnya.

Selain pada 2018 ada empat produk yang dihasilkan, 2019 empat produk, 2020 berhenti karena pandemi dan 2021 ada empat produk. Produknya berbagai macam mulai dari makanan dan obat-obatan, hingga yang terkini smart home system menggunakan energi surya dari Politkenik ATMI pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya