SOLOPOS.COM - Embung milik Gapoktan Ngudi Lestari Dusun Rembun, Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri. Embung itu diperuntukkan untuk mengairi hijauan makanan ternak di pekarangan petani sekitarnya. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan Ngudi Lestari Dusun Rembun, Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri mendapat bantuan pembangunan embung. Ke depan embung itu bisa dimanfaatkan untuk wisata.

Embung yang dibangun di area persawahan Dusun Rembun itu merupakan bantuan dari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian. Kini pemanfaatan embung sudah mulai digunakan petani sekitar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa Sumberejo, Wonogiri, Tri Haryanto, mengatakan embung itu diperuntukkan untuk mengairi hijauan makanan ternak di pekarangan petani sekitarnya. Selain itu embung juga dapat dimanfaatkan untuk pertanian palawija.

Baca Juga: Daya Tarik Wisata Baru Ada di Angkutan Serayu Banyumas  

"Hijauan makanan ternak itu tumbuhan yang bisa digunakan pakan ternak. Kalau di sini seperti kalanjana [rumput gajah], rumput odot dan lain-lain," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (22/6/2021).

Ia mengatakan, embung yang dibangun berbentuk trapesium dengan luas satu sisi lima meter, satu sisi 25 meter dan dua sisi 29 meter. Air yang dapat ditampung di embung itu sebanyak 700-800 kubik air.

Di sekitar embung, kata Tri, terdapat sumber air Kali Godang. Meksipun musim kemarau, embung masih bisa dimanfaatkan dengan cara menyedot air untuk kebutuhan hijauan pakan ternak dan pertanian bagi warga sekitar.

"Air bisa dimanfaatkan petani yang berada di bawahnya. Tidak hanya petani di Dusun Rembun, tapi sebagian petani di Dusun Semawur juga bisa memanfaatkan airnya," ungkap dia.

Menurut dia, air dari embung mampu mengaliri pekarangan hijauan pakan ternak seluas satu hingga dua hektar. Sementara itu untuk pemanfaatan pertanian palawija bisa mengaliri satu hektare lahan.

"Pengerjaan embung selesai pekan lalu dengan waktu pengerjaan selama satu bulan. Anggaran yang dihabiskan sebanyak Rp120 juta. Saat ini sudah ada petani yang mulai menanam rumput hijauan untuk pakan ternaknya," ujar dia.

Sesuai dengan persetujuan, embung itu dapat digunakan untuk pengembangan wisata domestik. Pemdes Sumberejo berencana membudidayakan ikan tawar seperti Nila. Sehingga embung bisa dikembangkan menjadi wisata pemancingan.

Baca Juga: Pengumuman, Stok Oksigen di Jogja Kosong!

Menurut dia, jika embung itu dimanfaatkan untuk wisata pemancingan, maka akan ada perputaran uang. Keuntungan bisa digunakan untuk pengembangan dusun setempat atau kegiatan sosial lainnya.

"Ke depan akan kami bentuk kelompok yang bertugas memelihara sekaligus melakukan inovasi pengembangan embung. Nanti untuk pengembangan lebih diserahkan ke pemuda setempat. Kalau embung masih jadi tanggungjawab gapoktan," kata Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya