SOLOPOS.COM - Penyerahan bantuan langsung tunai dari dana desa di Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri. (Istimewa-dok Kades Bulusulur Dwi Prasetyo)

Solopos.com, WONOGIRI — Tingkat pencairan dana desa yang dialokasikan untuk bantuan langsung tunai (BLT) dan non-BLT 2021 di 251 desa di Kabupaten Wonogiri sudah 100 persen. Capaian ini lebih cepat daripada capaian tahun sebelumnya.

BLT bersumber dari dana desa disalurkan selama 12 bulan atau setahun penuh untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Warga yang menjadi KPM harus masuk basis data terpadu (BDT) dan belum menjadi penerima bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Zyqma Idatya Fitaha, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (13/10/2021), mengatakan pencairan dana desa non-BLT sudah 100 persen sejak awal September lalu.

Baca juga: Detik-Detik Gempa Goyang Wonogiri, Warga Lari Sampai Jatuh Tersandung

Dana desa yang kali terakhir dicairkan adalah pencairan tahap III untuk 238 desa berstatus non-mandiri (maju, berkembang, dan tertinggal). Pencairan dana desa untuk 13 desa mandiri hanya dua tahap. Pencairan tahap itu sudah 100 persen sejak Mei lalu.

Sementara, dana desa untuk BLT juga masuk ke seluruh rekening kas desa sejak Selasa (5/10/2021) lalu. Sesuai ketentuan yang baru, desa dapat mengajukan permohonan pencairan dana desa untuk BLT alokasi Oktober-Desember 2021 pada Oktober ini.

Komunikasi Intensif dan Koordinasi

Seluruh desa di Kabupaten Wonogiri sudah menerima pencairan dan tinggal menyalurkan BLT kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai bulan. Contohnya, BLT Oktober disalurkan Oktober dan begitu seterusnya hingga Desember mendatang.

“Capaian ini lebih cepat dari pada 2020. Tahun lalu pencairan mencapai 100 persen pada Oktober-November, tercepat se-Jateng [Jawa Tengah]. Tahun ini sudah 100 persen pada September-Oktober,” ucap perempuan yang akrab disapa Fitha itu.

Baca juga: Warga Wonogiri Diingatkan Bahaya Pinjol Ilegal, Pastikan Legal & Logis

Hal tersebut tak terlepas dari intensifnya komunikasi dan koordinasi antara Dinas PMD, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa. Dari hal itu bisa diketahui desa mana yang menghadapi kendala.

Apabila ada desa yang terkendala, seperti dalam realisasi dana desa, Dinas PMD memberi feedback atau respons melalui pemerintah kecamatan. Jika diperlukan tim Dinas PMD langsung terjun ke desa untuk membantu memecahkan masalah.

“Tak kalah pentingnya, kami juga melibatkan PD [pendamping desa tingkat kecamatan] dan PLD [pendamping lokal desa tingkat desa]. Mereka yang intensif memberi pendampingan ke desa-desa,” imbuh Fitha.

Baca juga: Nabila, Bocah Wonogiri Berjualan di Jalan Terima Bantuan Pemdes

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Dwi Prasetyo, mengaku seluruh dana desa, baik untuk BLT dan non-BLT, sudah diterima. Total dana desa yang diterima desanya senilai Rp856,9 juta.

Dana desa non-BLT direalisasikan untuk rehab rumah tidak layak huni (RTLH), program padat karya tunai desa, membiayai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, pemutakhiran data berbasis Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Program Sustainable Development Goals (SDGs), dan lainnya.

Sementara, dana desa BLT untuk penyaluran bansos. Awalnya KPM yang ditetapkan sebanyak 51 orang kini menjadi 31 orang. Penyusutan disebabkan KPM meninggal dunia dan menjadi penerima bansos lain, seperti bantuan pangan non tunai (BPNT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya