SOLOPOS.COM - Satu unit alat berat dan canggih road maintenance truck milik DPU Sragen dioperasikan beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dedy Endriyatno)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen memiliki Unit Reaksi Cepat (URC) dan alat berat yang canggih untuk memperbaiki jalan dengan cepat. Ironisnya, fakta di lapangan menunjukkan jalan rusak di Sragen masih banyak dan belum tertangani, bahkan ada yang sampai bertahun-tahun.

Penyataan itu disampaikan mantan Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Dedy Endriyatno, Selasa (22/3/2022). Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyoroti insiden kecelakaan yang dialami warga karena menghindari lubang jalan di Sragan. Bahkan, lantaran banyak yang rusak dan berlubang, jalan di Sragen pernah dijuluki jeglongan sewu alias seribu lubang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Soal infrastruktur Sragen itu hebat loh. URC perbaikan jalan sudah dibentuk. Sragen punya alat dan canggih lagi, namanya road maintenance truck hasil pengadaan 2017. Alat itu bisa untuk memperbaiki jalan dalam kondisi basah maupun kering,” ujar Dedy kepada Solopos.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Jatuh saat Hindari Lubang Jalan, Warga Gondang Sragen Patah Kaki

Dedy menilai akan lebih baik jalan-jalan berlubang itu segera diperbaiki dengan sarana yang dimiliki Pemkab di DPU. “Tidak perlu kan menunggu korban-korban berjatuhan menjadi cedera bahkan sampai meninggal dunia baru kemudian ada perbaikan? Paling tidak membikin hati rakyat ayem melihat ada upaya masif dari pemerintah. Cuma masalahnya ada dananya tidak?” tanyanya.

Dedy yakin Sekda dan Bupati Sragen memiliki solusinya karena keduanya ahli anggaran karena berpengalaman memimpin Sragen dua periode.

Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui jalan rusak masih jadi pekerja rumah (PR) yang belum selesai. Pada Senin (21/3/2022), DPU menyebut persentase jalan yang kondisinya baik di Sragen menurun jadi 70%. Padahal berdasarkan data DPU per Oktober 2021, jalan baik mantap mencapai 80,8%, rusak ringan 15,4%, dan rusak berat 3,8%.

Baca Juga: Jalan Solo-Purwodadi di Sumberlawang Rusak Parah, Kapan Diperbaiki?

Bupati menyebut jalan rusak disebabkan cuaca, kendaraan bertonase yang melintas di jalan, dan faktor lainnya. “Dana pemeliharaan yang kami miliki minim. Di APBD perubahan kami akan mengusulkan tambahan dana pemeliharaan mencapai Rp5 miliar. Saya minta dana itu digunakan untuk pemeliharaan jalan rusak yang sudah jelas by name dan by address-nya, sehingga tidak grambyangan. Selain itu ada juga dana yang disisikan untuk kebutuhan mendesak,” jelasnya.

Selain pemeliharaan jalan, ujar dia, di APBD Perubahan 2022 nanti juga ada peningkatan jalan, pelebaran jalan, pembangunan jembatan, tetapi anggarannya tidak sebesar di APBD Penetapan 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya