SOLOPOS.COM - PLN saat memberikan apresiasi kepada Pemkab Boyolali atas atas pengelolaan dan pembayaran tagihan listrik dan penerangan jalan umum di Kantor Bupati Boyolali, Kamis (5/1/2023). Penambahan gardu induk (GI) Ampel dapat memberikan tambahan 60 MVA untuk listrik Boyolali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mendapatkan penghargaan di awal tahun ini dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Klaten. Penghargaan tersebut diterima Pemkab Boyolali atas pengelolaan dan pembayaran tagihan listrik dan penerangan jalan umum (PJU).

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, secara langsung menerima penghargaan tersebut di kantornya pada Kamis (5/1/2023).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Said berterima kasih atas apresiasi yang diberikan PLN UP3 Klaten atas pengelolaan dan pembayaran tagihan listrik Pemkab dan PJU di Kabupaten Boyolali pada 2022.

“PLN memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali. Saya selaku Bupati mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan dari PLN,” ungkap dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis.

Sementara itu, Manajer PLN UP3 Klaten, Yudho Rahadianto, menjelaskan pajak penerangan jalan (PPJ) yang dibayarkan oleh warga Boyolali turut memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah.

Yudho menjelaskan PPJ yang dibayarkan ke Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali meningkat setiap tahunnya. Ia mengungkapkan kenaikan PPJ dari 2021 ke 2022 sebesar 18%.

“Mudah-mudahan sinergi yang baik ini bisa berjalan dengan baik. Kami juga mengimbau kepada warga Boyolali untuk bisa tertib membayar listrik karena ketertiban warga membayar listrik sangat berkontribusi untuk pembangunan kota,” ujar dia.

Pada 2022 ini ada sekitar Rp55 miliar jumlah PPJ lalu dibayarkan ke BKD Boyolali berkisar Rp28 miliar. Kemudian, sisa Rp27 miliar dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di Boyolali.

Ia menambahkan dengan beroperasinya Gardu Induk (GI) Ampel yang berkapasitas 1 x 60 MVA dapat memberikan tambahan cadangan daya sekitar 25%. Hal tersebut, lanjut Yudho, dapat mendukung iklim investasi di Boyolali.

Tak hanya GI Ampel, terdapat juga GI Mojosongo dan GI Banyudono masing-masing berkapasitas 2 x 60 MVA. Dikatakan, total pelanggan ada 185.000 warga Boyolali.

“Saat ini pasokan daya untuk Kabupaten Boyolali kurang lebih 4×60 MVA atau 240 MVA. Dengan adanya GI Ampel mendapatkan tambahan 60 MVA jadi kurang lebih tambah 25 persen jadi total 300 MVA,” ungkap Yudho.

Ia menjelaskan ketika Boyolali hanya memiliki GI Mojosongo dan Banyudono, kebutuhan listrik di Boyolali baru terbebani sekitar 70%. Sehingga, dengan adanya tambahan GI Ampel dapat memberikan tambahan 60 MVA dan beban listrik di Boyolali sekitar 55%.

“Silakan para investor apabila ingin berinvestasi, Boyolali cukup welcome. Listrik Insya Allah andal,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya