SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SRAGEN– Pendataan ulang pegawai honorer kategori dua (K2) yang bakal dilakukan oleh tim verifikasi Pemkab Sragen tak hanya membidik K2 pemilik data palsu atau bodong yang lolos seleksi CPNS tes tertulis tahun ini. Melainkan semua K2 Sragen yang diduga hasil pembengkakan verifikasi tahun 2012 lalu. Mereka yang terbukti menggunakan data palsu saat verifikasi tahun 2012 langsung dicoret.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat diwawancarai wartawan di lingkungan Setda, Jumat (14/3/2014), menegaskan kebijakan itu dilakukan untuk menghindari adanya pelanggaran-pelanggaran selanjutnya. Dikhawatirkan jika K2 bodong tak dicoret, jika suatu saat ada seleksi lagi dan mereka lolos, bakal timbul polemik baru. Verifikasi K2 diluar mereka yang lolos tes CPNS tertulis tahun ini bakal dilakukan seusai pengusulan NIP rampung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Verifikasi data K2 tak hanya bagi yang lolos. Tapi kepada semua honorer K2 di Sragen. Yang terbukti memiliki data palsu atau bodong ya langsung kami coret. Kalau yang K2 lolos seleksi tulis, ya sudah pasti, tidak kami usulkan NIP. Sanksi berupa pencoretan,  kami enggak mengarah ke situ [pidana],” tegasnya.

Sementara, mengenai mekanisme kerja tim verifikasi K2, lanjut Tatag, semua bermuara di masing-masing kepala Satuan Kerja (Satker). Awal pekan depan pihaknya bakal mengumumkan kembali pengumuman tersebut. Sedangkan semua kepala Satker diminta melakukan verifikasi ulang data K2 pegawainya yang lolos seleksi CPNS tahun ini.

Selanjutnya mereka diminta memberikan rekomendasi kelayakan CPNS K2 kepada tim verifikasi Pemkab Sragen yang terdiri dari asisten pemerintahan, BKD dan inspektorat. Jika ada kejanggalan, tim verifikasi bakal terjun ke lapangan dan memastikan bahwa semua data benar sebelum akhirnya diserahkan ke Bupati Sragen. verifikasi berlapis itu diyakininya bisa menghalau kelolosan CPNS K2 bodong.

Tatag juga meminta komitmen semua Kepala Satker agar serius melakukan pengecekan data K2. Jika ada kepala Satker yang memberikan rekomendasi CPNS K2 bodong dan diketahui oleh tim inspektorat, yang bersangkutan bakal diberi sanksi berat. “Kepala Satker kami imbau untuk bekerja betul-betul. Dia harus bertanggungjawab atas data yang dia rekomendasi. Jangan sampai ada yang asal-asalan,” tegasnya.

Lapor ke Polres

Sementara, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mega Bintang wilayah Sragen, membuktikan keseriusannya untuk menyeret kasus manipulasi data K2 ini ke jalur hukum. Sekitar Pukul 12.30 WIB, Jumat (14/3/2014), koordinator LBH Mega Bintang, Rus Utaryono, mendatangi Mapolres Sragen untuk berkonsultasi  sembari membawa sejumlah barang bukti. Selanjutnya, laporan resmi mengenai manipulasi SK dan mafia pegawai itu bakal dilakukan pekan depan.

Rus menegaskan jika Bupati Sragen tak bisa menyelesaikan kasus mafia pegawai di Sragen, ia berharap hukum bisa berlaku adil dengan menindak tegas pelaku-pelakunya. Mereka yang melakukan pemalsuan data jelas melanggar hukum dan melakukan tindak pidana. Ia juga meminta semua masyarakat yang merasa menjadi korban mafia pegawai ini segera melapor ke BKD, kepolisian atau padanya. Sehingga bola panas manipulasi data K2 ini benar-benar menyeret pelaku ke ranah hukum agar ada efek jera. “Kasus ini rentetannya panjang, ada data manipulasi SK, absensi, dan tandatangan palsu. Saya semua datanya ada, akan saya lampirkan dalam laporan nanti,” tegasnya.

Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Trisnanto, saat ditemui solopos.com, Jumat, di Mapolres setempat membenarkan kedatangan perwakilan LBH Mega Bintang. Kedatangannya siang itu untuk berkonsultasi mengenai dugaan manipulasi data K2. Menurutnya, berdasarkan aduan dar masyarakat, Rus menduga banyak terjadi manipulasi data yang dilakukan oleh tenaga honorer K2, terutama yang lolos seleksi tahun ini. “Ya hari ini konsultasi K2 tahap awal. Kalau memang ada data-data dan bukti yang jelas mengenai itu, silakan dilaporkan ke kami,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya