SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja sibuk membongkar pagar bekas SDN 2 Kragilan, Gemolong, yang disiapkan sebagai tempat isolasi warga, Selasa (22/6/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Bangunan SDN 2 Kragilan, Kecamatan Gemolong, Sragen, sudah tidak terpakai sejak setahun terakhir. Kondisi bangunan dianggap masih layak sehingga akan dipakai untuk mengisolasi warga positif corona di wilayah Gemolong dan sekitarnya.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (22/6/2021), sejumlah pekerja dikerahkan untuk membersihkan bangunan SD yang sudah mangkrak selama setahun itu. Sebagian pekerja sibuk membongkar pagar bangunan sekolah yang sudah keropos. Sebagian lagi membersihkan rerumputan yang tumbuh kelewat liar di halaman sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Ibunda Ditagih Utang Rp700 Juta, Begini Jawaban Atta Halilintar

Dari segi fisik, kondisi bangunan SDN 2 Kragilan Sragen itu terlihat masih kukuh. Hanya ada retakan kecil pada bagian lantai emperan kelas. Sebagian ubin di emperan terlihat sudah pecah. Cat ruang kelas juga sudah berwarna usang. Namun, bagian eternit atau plafon ruang kelas masih terlihat baik. Listrik di ruang kelas juga masih menyala. Fasilitas air juga masih tersedia.

Fasilitas musala yang berada di pojokan depan sebelah utara juga terlihat bersih. Musala itu biasa dipakai salat oleh kalangan perangkat Desa Kragilan yang berkantor di sebelah bangunan SD itu. Namun, kondisi fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang berlokasi di sebelah timur terlihat kurang terawat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya rerumputan dan lumut yang tumbuh kelewat subur di sekitar MCK itu.

“Sekolah itu sudah ditutup sejak 2020 lalu karena siswanya makin sedikit. Biar begitu, kondisi bangunan terlihat masih kokoh. Kalau mau dipakai untuk isolasi warga juga masih layak,” papar Parno, 55, warga setempat kepada Solopos.com.

Sebelumnya diberitakan, bangunan eks SDN 2 Kragilan, Gemolong, Sragen, disiapkan untuk tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala dengan kapasitas 120 orang. Selain itu, kapasitas gedung isolasi mandiri di Technopark Sragen juga ditambah dengan 110 tempat tidur. Sehingga total kapasitasnya mencapai 410 orang dan memungkinkan ditambah hingga sampai 500 tempat tidur.

Baca Juga: 5 Sosok yang Dijuluki Crazy Rich Asal Solo

“Masih banyak gedung-gedung yang layak digunakan untuk tambahan tempat tidur. Isolasi mandiri tetap harus terpusat. Di utara Bengawan Solo, kami menyiapkan gedung eks SDN 2 Kragilan yang dekat dengan Kelurahan Kragilan Gemolong untuk isolasi mandiri dengan kapasitas 120 orang. Dalam 2-3 pekan ke depan sudah bisa digunakan untuk warga yang terpapar Covid-19 di utara Bengawan Solo,” terang Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya