SOLOPOS.COM - Manajer Chelsea, Jose Mourinho. dokJIBI/Reuters

Solopos.com, MANCHESTER – Chelsea sukses menghentikan rekor kandang Manchester City pada Liga Premier musim ini. Meski demikian, Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, tetap mengecilkan kans timnya meraih juara.

Gol semata wayang Branislav Ivanovic di menit ke-32 sudah cukup membuat Chelsea membungkus kemenangan 1-0 atas City di kandangnya, Etihad Stadium, Selasa (4/2/2014) dini hari WIB. Hasil itu memang masih membuat The Blues, julukan City, tak beranjak dari posisi tiga. Namun, Chelsea mampu menyamai torehan City, di urutan kedua, dengan poin sama 53 atau tertinggal dua poin dari Arsenal, yang memuncaki klasemen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tambahan tiga poin itu juga membuat Chelsea kian memperbesar kansnya merebut gelar juara Liga Premier musim ini. Namun, Mourinho tak ingin jemawa.

Manajer berpaspor Portugal itu mengaku timnya tak dibangun untuk memenangi gelar musim ini, namun musim depan. Ia mengibaratkan Chelsea sebagai kuda kecil dalam pacuan gelar, di mana Arsenal dan City-lah yang menjadi kuda besarnya.

“Ada dua kuda besar dan satu kuda kecil, yang bisa berpacu musim depan,” ujar Mourinho, dilansir Daily Mail, Selasa.

“Kami bisa memenanginya jika mereka kehilangan itu. Arsenal bekerja selama bertahun-tahun untuk evolusi tim mereka. Apa yang mereka lakukan musim ini adalah apa yang dibangun Arsenal sejak lama.”

“Kami ada [dalam pacuan gelar], tapi bukan favorit. Kami mempersiapkan tim yang akan menjadi salah satu favorit di musim depan dan ini langkah yang sangat penting.”

Mourinho memberikan inspirasi bagi Chelsea atas kemenangan besar melawan City, yang berarti menjadikan mereka tim pertama yang mampu mengalahkan City secara back to back selama satu musim, sejak Everton melakukannya pada musim 2010-2011.

Namun, Mourinho mengaku timnya banyak juga kehilangan poin dalam kampanyenya musim ini.

“Kami kehilangan poin di kandang saat melawan West Brom, melawan West Ham, kami kalah di Stoke, kami kalah di Newcastle,” beber eks pelatih Real Madrid itu.

“Kami tim dalam evolusi tapi ini adalah jenis kinerja yang membatu tim banyak berkembang, secara taktik, mental, saya rasa itu fantastis.”

“Bukan tujuan kami memenangi liga. Tujuan kami membangun tim dan menyelesaikan teka-teki dan formasi pemain. Beberapa manajer karena sifat dan DNA mereka, mengatakan butuh dua atau tiga tahun.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya