SOLOPOS.COM - http://the-hackerspace.org

http://the-hackerspace.org

JAKARTA—Sepanjang Mei 2013, Malware masih menjadi momok menakutkan bagi pengguna perangkat Android di Tanah Air. Bahkan, sepanjang bulan itu, aktivitas malware Android dideteksi kian meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut laporan penyedia solusi keamanan ESET, tingkat prevalensi malware di Indonesia mencapai 21,91%. Kondisi itu membuat Indonesia berada di posisi kedua “terkotor” se-Asia Tenggara di bawah Laos.

Malware yang menyerang Android akan semakin meningkat seiring penggunaan smartphone Android yang semakin meluas,” ujar Technical Consultant PT Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (30/5/2013).

Dia mengatakan dukungan aplikasi keamanan untuk smartphone semakin mendesak dan penting. Dia juga mengimbau para pengguna smartphone waspada atas kejahatan Internet melalui jejaring sosial.

Malware tersebut umumnya menyamar sebagai aplikasi game atau aplikasi lain yang bisa di-download gratis. Malware tersebut kemudian beraksi dengan mencuri data pengguna seperti nomor telepon, nomor kontak dan data gadget.

Adapun malware yang beredar di Indonesia sepanjang Mei masih didominasi malware “senior” seperti Ramnit, Sality, Virut dan Conficker.

Menurut laporan ESET Indonesia serangan malware khususnya malware komputer di Indonesia meningkat dari 16,4% pada April menjadi 16,88% pada Mei. Beberapa malware yang terdeteksi di antaranya Win32/Virut, LNK/Autostart, Win32/Dorkbot, dan Win32/Slugin. Malware tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas.

Team Malware Intelligence ESET bekerja sama dengan lembaga riset keamanan independent Sucuri juga menemukan program backdoor canggih pada Mei lalu. Backdoor itu teridentifikasi sebagai Linux/Cdorked.A.

Backdoor itu sama sekali tidak meninggalkan jejak pada sistem yang berhasil diinfeksi. Backdoor yang menyerang webserver Apache itu teridentifikasi untuk kali kedua. Kali ini sejumlah perusahaan besar ikut jadi korban.

Menurut ESET saat ini webserver Apache digunakan lebih dari 350 juta web di dunia. Serangan backdoor itu dipastikan berdampak signifikan bagi web bersangkutan. Tak hanya webserver Apache, webserver lain yang berbasis Linux yaitu Lighttpd dan nginx juga diketahui ikut terinfeksi Linux/Cdorked.A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya