SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelapa sawit (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia dan Malaysia bersaing ketat menguasai pasar ekspor minyak sawitmentah (CPO) di Pakistan. Meskipun India, Eropa, dan China merupakan pasar ekspor terbesar CPO Indonesia. Indonesia membidik pasar Pakistan karena ada pelambatan ekonomi di pasar utama.

“Pakistan kebutuhan sekitar dua juta ton per tahun. Selama ini yang disampaikan Pak Joko (Sekjen Gapki) didominasi Malaysia dengan adanya PTA kedua negara,” kata Ketua Kompartemen Urusan Perdagangan GAPKI, Togar Sitanggang, Rabu (15/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perjanjian perdagangan bilateral antara Indonesia dan Pakistan (Preferential Trade Agreemant/PTA) dilakukan oleh pemerintah kedua negara 2013 lalu.

Salah satu hasil yang disepakati adalah Pakistan boleh memasukan jeruk kino via Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan bea masuk CPO Indonesia dikurangi. Faktor inilah yang menggenjot ekspor CPO Indonesia ke Pakistan.

“Hanya setahun setelah ditandatangani PTA Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia. Para produsen sawit Indonesia langsung bisa menembus pasar Pakistan dengan mengirim 900.000 ton ke negara tersebut,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya