SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Reuters/Samsul Said )

Solopos.com, SOLO–Awang Nuryanto, 50, tampak tegar saat mengetahui bahwa kakak iparnya, Yuli Hastini, 44, beserta suami dan kedua anaknya menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17 di Ukraina. Dia mencoba menahan sedih kala diwawancara sejumlah wartawan yang berkunjung ke rumahnya yang ada di Jl. Noyorono No. 29, Kampung Kebonan RT 002/ RW 001, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Jumat (18/7/2014) pagi.

Dengan perlahan, dia pun menunjukkan album foto bergambar Yuli dan keluarganya yang tersimpan di dalam memori smart phone milliknya. Dia pun merasa terkenang kala bersama kerabat tersayangnya tersebut. Satu keluarga yang dikabarkan tewas tersebut adalah Yuli Hastini, 44, John Paulissen (suami Yuli dan seorang warga Belanda), 46 dan kedua anak mereka Arjuna Martin Paulissen, 5 dan Sri Paulissen, 3.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum pulang ke Solo, Awang ternyata sempat memiliki firasat aneh. Saat itu, Yuli memberikan kabar via email bahwa dia dan keluarganya akan pulang ke Solo dengan naik Malaysia Airlines MH-17.

Padahal, biasanya Yuli tidak pernah pulang dengan menaiki pesawat Boeing 777 milik negeri Jiran tersebut. “Biasanya, mbak Yuli dan keluarga pulang dengan naik Singapore Airlines. Tetapi kok ini pakai Malaysia Airlines. Saya merasakan hal yang tidak biasa di situ,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (18/7).

Kendati demikian, Awang mengaku tidak melarang kakak iparnya pulang dengan MH-17 tersebut. Pasalnya, saat itu, Yuli mengatakan bahwa sejumlah pesawat lain dari Amsterdam yang akan ke Indonesia memang sudah full booking.

Sesuai jadwal, pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang ditumpangi Yuli dan keluarga berangkat pada Kamis (17/7) dan tiba di negeri Jiran pada Jumat pagi. Namun, pada Kamis malam, Awang terkejut saat melihat berita di salah satu media elektronik yang mengabarkan bahwa pesawat MH-17 jurusan Amsterdam-Kuala Lumpur ditembak jatuh di Ukraina.

Pada Jumat pagi, istri Awang, Woro Pamiluti, 43 dan adek iparnya Rini Pujiastuti, 39, langsung berangkat ke Jakarta untuk memastikan kabar tersebut. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait kecelakaan maut tersebut.

Selain untuk merayakan Lebaran, menurutnya, korban juga berencana untuk takziah ke almarhum ibunya yang meninggal pada November lalu. Korban juga berencana tinggal selama dua minggu di Solo untuk melepas rindu bersama keluarga. Namun, apa daya takdir berkata lain.

Di mata Awang, kakak iparnya adalah sosok perempuan yang mandiri dan baik hati. Dia mengaku kaget dengan tragedi yang menimpa kakak ipar dan keluarganya tersebut.

Di Belanda, Yuli Hastini 44, bekerja di sebuah perusahaan farmasi. Sedangkan, suaminya, John Paulissen, 46, adalah seorang mekanik. Keduanya dipertemukan di Belanda dan menikah pada 2006 silam.

Sementara, adanya kabar kecelakaan yang menimpa warga Kampung Kebonan RT 002/ RW 001, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan tersebut sempat membuat masyarakat gempar. Seakan, warga di kampung tersebut tidak percaya bahwa tetangga mereka menjadi salah satu korban dalam kecelakaan maut tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya