SOLOPOS.COM - Sejumlah pejabat Pemkab Bantul memainkan mainan tradisional othok-othok saat pembukaan Bantul Ekspo 2013, Sabtu (24/8/2013).

Malam Tahun Baru, Pemerintah Kota Jogja melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja akan membagikan ratusan othok-othok. Mainan tradisional ini merupakan pengganti pesta kembang api dalam memaknai pergantian tahun.

Harianjogja.com, JOGJA – Pesta kembang api yang sedianya akan dilakukan untuk menandai malam pergantian tahun di arena Sekaten diputuskan untuk diganti dengan membunyikan othok-othok, salah satu alat permainan tradisional asal Yogyakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kembang api diputuskan untuk ditiadakan diganti dengan membunyikan ratusan ‘othok-othok’ secara bersama-sama oleh pengunjung di arena Pasar Malam Perayaan Sekaten [PMPS],” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja, Eko Suryo Maharso, Selasa (30/12/2014).

Menurut dia, pihaknya akan membagikan ratusan othok-othok sesaat menjelang tengah malam. Tepat pada pukul 00.00 WIB ratusan alat permainan teradisional tu akan dibunyikan secara bersama-sama.

Ekspedisi Mudik 2024

Eko mengatakan mengganti pesta kembang api dengan membunyikan othok-othok merupakan salah satu upaya mengenalkan permainan tradisional Jogja, ekaligus melestarikan budaya tradisional.

“Harapannya, Bapak Walikota Jogja Haryadi Suyuti juga bisa hadir di arena Sekaten untuk bersama-sama membunyikan othok-othok,” katanya.

Pemerintah Kota Jogja akan memusatkan pesta pergantian tahun baru di arena Sekaten yang berada di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta.

“Tidak ada kegiatan di lokasi lain yang digelar pemerintah untuk pergantian tahun. Semuanya dipusatkan di Alun-Alun Utara. Meskipun demikian, masyarakat diperbolehkan jika ingin menggelar perayaan pergantian tahun di lokasi lain,” katanya.

Usai membunyikan othok-othok bersama, perayaan malam pergantian tahun tersebut akan ditutup dengan doa bersama.

“Sebelumnya, akan ada berbagai kegiatan kesenian, seperti hiburan musik untuk masyarakat,” katanya.

Selama libur Natal dan Tahun Baru 2015, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jogja melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro membuka posko pengaduan untuk wisatawan yang berada di kantor UPT Malioboro. Posko tersebut dibuka sejak 24 Desember hingga 2 Januari 2015.

“Wisatawan bisa mengeluhkan berbagai hal yang dialami di Malioboro, seperti harus membayar makanan dengan harga terlalu mahal. Mereka juga bisa menyampaikan berbagai saran,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengimbau agar masyarakat merayakan malam pergantian tahun secara sederhana, salah satunya dengan tidak menyalakan kembang api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya