SOLOPOS.COM - Pemandangan di sekitar Gunung Kemukus terlihat dari Jembatan Barong, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, Kamis (28/11/2019). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Keberadaan makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Sragen, menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan.

Hal ini dikarenakan mereka ingin berziarah, berdoa dan mengunjungi makam yang berlokasi di Kecamatan Sumberlawang ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut sumber artikel yang diterbitkan di situs resmi Pemkab Sragen, ternyata ada waktu-waktu khusus peziarah ramai-ramai mendatangi makam milik putra terakhir Raja Majapahit dari istri selir itu.

Baca Juga:  Misteri Buto Cakil di Bekas Pabrik Goni Klaten

“Setiap Kamis malam Jumat Pon dan Kamis malam Jumat Kliwon merupakan puncak kunjungan wisatawan/peziarah. Tidak kurang dari 10.000 pengunjung dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa datang untuk berziarah di tempat ini,” bunyi keterangan dari Pemkab Sragen di situs resminya menjelaskan waktu yang tepat ziarah ke makam Pangeran Samudro.

Namun, masyarakat sekitar beranggapan waktu yang paling tepat untuk berziarah ke makam Pangeran Samudro adalah malam Jumat pon.

Baca Juga:  Harga Rokok 2022 Naik 12 Persen, Apa Penyebabnya?

Kepercayaan ini muncul dari kisah Sultan Demak saat salat Jumat berjemaah di hari Jumat pon. Saat dia melihat ke atas, dia seperti menyaksikan sebuah bingkisan. Ketika dibuka, di dalam bingkisan terdapat kain putih yang bertuliskan “Ini adalah pakaian untuk bekel (Senopati) Tanah Jawa. Benda tersebut dikenal sebagai Kotang Ontokusumo.

Kejadian ini menjadi dasar oleh para wali untuk mengadakan pertemuan yang waktunya ditentukan tepat pada Jumat Pon.

Baca Juga:  Berapa Tarif Sunat di Juru Supit Bogem Jogja?

Berdasarkan pada cerita tersebut, masyarakat sekitar kemudian menjadikan malam Jumat Pon sebagai puncak tahlilan/doa bersama. Pada setiap malam Jumat Pon, juga banyak orang berduyun-duyun datang untuk berziarah ke makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus.

Sementara itu, ada pula tradisi yang dilakukan setiap malam Jumat pon di bulan Sura/Muharram di makam Pangeran Samudro. Waktu tersebut dipercaya sebagai waktu puncak peziarah mendatangi Gunung Kemukus.

Baca Juga:  Hasilnya Mirip Jengger Ayam, Siapa Pernah Sunat di Juru Supit Bogem?

Pada malam tersebut diselenggarakan pentas wayang kulit semalam suntuk sebagai acara rutin tahunan. Pada minggu pertama bulan Suro/Muharam diadakan pensucian selambu makam Pangeran Samudro, yang biasa disebut dengan ritual Larab Slambu/Larab Langse.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya