SOLOPOS.COM - Sepinya Solo Grand Mall di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Selasa (27/7/2021). (Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Solo menyayangkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang hingga saat ini.

Kondisi tersebut membuat puluhan tenant tutup hingga terancam gulung tikar dan dibayangi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ketua APPBI Solo, Veronica Lahji, mengatakan dampak PPKM Darurat ini sangat besar terhadap keberlangsungan usaha dan nasib para karyawannya.

“Kami memang mendukung program pemerintah pusat dengan hanya membuka sektor esensial. Tetapi, penjualan dilakukan secara online dan ini sangat kurang kalau dihitung secara omzet. Aturan ini sangat memengaruhi kondisi perekonomian para pelaku usaha dan para karyawan,” ujar dia, kepada Solopos.com, Selasa (27/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Modernisasi Koperasi agar Adaptif dan Berdaya Saing

Pihaknya mencontohkan di Solo Paragon Mall tenant yang buka kurang dari 20%. Namun demikian, banyak yang akhirnya memilih menutup usahanya lantaran biaya operasionalnya cukup besar jika buka. Hal ini lantaran pendapatan yang mereka peroleh tidak seberapa dan cenderung rugi.

Public Relation Solo Grand Mall (SGM), Ni Wayan Ratrina, mengatakan trafik pengunjung maupun omzet tenant turun drastis sejak PPKM Darurat diterapkan. Terlebih di masa pembatasan tersebut hanya segelintir tenant yang diperbolehkan buka, yakni supermarket, makanan dan minuman, serta farmasi. Selain itu, trafik pengunjung mal jeblok hingga di bawah 10%.

“Awal PPKM masih sekitar 40-an tenant yang buka, tetapi sekarang ini tinggal belasan yang buka karena sepinya order. Ini dipengaruhi anjloknya trafik pengunjung dan pembatasan mobilitas masyarakat,” tutur dia.

Ina menerangkan sebagian besar tenant berjualan secara online. Namun demikian, cara ini tak bisa mendongkrak omzet sama seperti di masa normal. Dalam hal ini, tidak hanya tenant nonesensial, tetapi juga tenant yang diperbolehkan buka, mengalami hal serupa.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Akui Sulit Terapkan Pembatasan 20 Menit Makan di Tempat

Berharap Kelonggaran

Di sisi lain, merujuk pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo Nomor 067/2284 tentang PPKM Level 4 Covid-19 di Kota Solo, pelaksanaan kegiatan di pusat perbelanjaan atau mal atau pusat perdagangan masih ditutup sementara, kecuali akses untuk pegawai toko yang melayani penjualan online, restoran, supermarket, dan toko obat hingga pukul 20.00 WIB.

Selain itu, manajemen mesti memberikan kelonggaran bagi sebagian besar tenant yang mengajukan keringanan biaya sewa lantaran terdampak PPKM. Bagaimana pun biaya operasional tenant tersebut cukup berat lantaran harus tutup bagi sektor nonesensial maupun sepinya order bagi sektor esensial. Meskipun begitu, ia memastikan belum ada tenant yang tutup permanen atau hengkang dari SGM.

“Harapan kami PPKM bisa dicabut atau diberikan kelonggaran. Misalnya, pembatasan usia pengunjung atau pengurangan jam operasional. Aturan ini lebih baik sehingga kami masih bisa terus beroperasi dibandingkan dengan sekarang ini,” papar dia.

Baca Juga: Toko Tutup Selama PPKM Darurat, Matahari Andalkan Penjualan Online

Jika mal belum diperbolehkan buka sepenuhnya, sejumlah pusat perbelanjaan modern nonesensial di Solo justru diperkenankan kembali beroperasi. Manajemen mengaku merujuk pada aturan SE Wali Kota terbaru. Dalam hal ini, Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) mulai beroperasi per Selasa (27/7/2021).

Marcom PGS, Reza, menjelaskan PGS sudah kembali buka seperti biasa per Selasa ini. Namun demikian, ada pembatasan jam operasional.

“Untuk operasional sudah normal, hanya mengurangi jam yang tadinya tutup pukul 17.00 WIB sekarang pukul 15.00 WIB,” jelas dia.

Sedangkan BTC juga beroperasi seperti semula, tetapi ada pengurangan jam. BTC buka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya