SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk menunjukkan kinerja yang solid pada triwulan III 2021. Mereka berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,26 triliun atau naik 37,01% secara year on year (YoY). Hal ini tak lepas dari strategi menekankan digitalisasi produk dan layanan pasca merger pada Februari silam.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, beberapa hari lalu mengatakan setelah ini mereka berkomitmen terus melakukan inovasi. Utamanya dalam hal digital banking untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bagi seluruh nasabah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95% transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5% masih menggunakan layanan di teller,” ujar Hery.

Baca Juga: Permintaan Domestik Stabil, Inflasi Terkendali & Tingkatkan Nilai PMI

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih terperinci Hery memaparkan perolehan laba bersih yang gemilang ditopang pula kinerja berbagai sektor. Di antaranya perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp219,19 triliun. Saat ini pihaknya terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan wadiah.

Tabungan wadiah tumbuh signifikan sebesar 16,22% yoy atau mencapai Rp30,35 triliun pada September 2021. Sementara itu total tabungan bertumbuh 11,57% yoy mencapai Rp91,43 triliun pada kurun waktu yang sama. Hal tersebut berdampak pada membaiknya cost of fund yang kini sekitar 2,10%.

Selain DPK, kinerja pembiayaan tak kalah moncer. Pembiayaan BSI mampu tumbuh sekitar 7,38% yoy yang mencapai Rp163,32 triliun. Hery menjelaskan pertumbuhan pembiayaan disokong oleh pembiayaan konsumen yang mencapai Rp77,89 triliun.

Jumlah itu naik sekitar 21,43 % yoy dari sebesar Rp64,14 triliun. Disusul gadai emas yang tumbuh 15,58% yoy dengan penyaluran mencapai Rp4,42 triliun dari sebelumnya.

Baca Juga: Pertamina Belum Buka Kemitraan Pengisian Kendaraan Listrik 

Sementara itu, realisasi pembiayaan komersial BSI sepanjang Januari-September 2021 mencapai Rp10,58 triliun. Tumbuh sekitar 7,29% yoy dari sebelumnya sebesar Rp9,86 triliun.

Menurutnya Hery BSI saat ini juga terus mendorong pertumbuhan pembiayaan usaha menengah kecil mikro (UMKM) sehingga komposisinya mencapai 22,93% hingga September, atau meningkat dari posisi Desember 2020 yang sekitar 22,40%.

Selain dari segi bisnis, lanjut Hery, pihaknya juga terus berkomitmen menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

Harapannya, bank syariah terus bertambah untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Caranya dengan mengimplementasikan prinsip tersebut di berbagai sektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya