SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) didampingi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri), dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto (kanan) menyampaikan keterangan pers terkait penyidikan kasus penembakan Brigadir J di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Tindakan tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menangani kasus pembunuhan Brigadir J, ajudan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, menuai respons positif dari publik. Kendati demikian, berdasarkan ekspresi yang ditampilkan, diduga masih ada hal terkait kasus yang belum disampaikan Kapolri secara terang.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Mikro Ekspresi, Kirdi Putra, dalam tayangan Newsline Metro TV, Rabu (10/8/2022). Dalam video konferensi pers pengumuman tersangka pada Selasa (9/8/2022) malam, Kapolri dinilai sangat tenang dan berhasil menguasai emosi diri dengan baik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau dilihat dari ekspresi wajah, tidak banyak tarikan berlebihan di bibir dan mata. Kesimpulannya kondisi Kapolri sudah sangat mempersiapkan apa yang akan disampaikan. Dia bisa menahan emosinya sendiri,” kata Kirdi Putra.

Akan tetapi, Kirdi menyebut masih ada hal yang tertahan dan tidak disampaikan Kapolri kepada publik. Kirdi menilai hal itu sangat wajar mengingat kasus pembunuhan Brigadir J bukan sesuatu yang sederhana.

“Ketika mengucapkan statement, mengumumkan tersangka, beliau [Kapolri] terlihat membasahi bibir. Artinya ada perkembangan yang belum dilepaskan ke publik,” sambung Kirdi.

Baca juga : Ngeri! Cerita Pengacara Soal Jasad Brigadir J Korban Pembunuhan Sambo

Tegang

Selain Kapolri, Kirdi Putra juga melihat ekspresi para perwira Polri di belakang Jenderal Listyo yang tampak tegang. “Perwira di belakang Kapolri, semuanya diam tahan napas saat pengumuman tersangka. Selanjutnya mereka terlihat lebih rileks,” imbuh Kirdi.

Kirdi menambahkan, napas adalah bagian dari cara tubuh berkomunikasi. Dia menyebut saat seseorang stres, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan terpancar dari ekspresi yang ditampilkan di luar, sebagaimana ditunjukkan Kapolri dan perwira lainnya.

“Mereka tampak tegang sekali, terlihat dari bahasa tubuh dan cara berdiri. Tapi semua ini wajar, karena ini bukan kasus yang gampang untuk ditangani, bahkan untuk level Kapolri. Tekanannya terasa sekali,” tandasnya.

Baca juga : Bharada E Bongkar Pembunuhan Brigadir J Setelah Ketemu Ortu

Pengumuman Tersangka

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo mengumumkan dua tersangka baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Tersangka yang ditetapkan tak lain adalah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, yang diketahui sebagai atasan Brigadir J.

Dalam kasus ini, Ferdy Sambo berperan memerintahkan penembakan terhadap Brigadir J. Dia juga memalsukan skenario kematian Brigadir J.

Selain itu, sopir istri Ferdy Sambo, KM, juga ditetapkan sebagai tersangka. Dia disebut berperan membantu dan ikut menyaksikan penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya