SOLOPOS.COM - Ilustrasi bersepeda. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-- Dengan berlakunya new normal, ada fenomena menarik masyarakat yang kian menggemari kegiatan bersepeda.

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, cukup beralasan bila sebagian orang mungkin akan berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi publik.  Mengingat padatnya penumpang dikhawatirkan akan menjadi hotspot penularan virus Corona Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian orang mungkin akan beralih ke sepeda. Bagi yang jarak tempuh menuju tempat kerjanya tidak terlalu jauh, bersepeda akan meminimalkan kontak dengan banyak orang, yang mungkin saja berpotensi saling menularkan virus.

"Bersepeda jauh lebih aman dibanding dengan angkutan umum," ujar Ketua Komunitas Bike To Work [B2W] Indonesia, Poetoet Soedarjanto kepada detikcom, Selasa (2/6/2020).

Meski demikian, Poetoet juga menyarankan untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan dalam bersepeda di era new normal.

"Perhatikan protokol kesehatan dalam bersepeda, mulai jumlah orangnya maksimumnya berapa, jarak antar sepedanya juga diperhatikan, kecepatannya juga," tambahnya.

Berikut protokol kesehatan dalam bersepeda di era new normal menurut Bike To Work (B2W) Indonesia seperti dilansir detikcom belum lama ini.

Pilkada Sukoharjo 2020: PKS-Gerindra Resmi Berkoalisi Dukung Joko Paloma-Wiwaha

Persiapan:

Perhatikan imbauan pemerintah dan daerah yang aman dari Covid-19. Jaga kebersihan sepeda, terutama bagian yang bersentuhan dengan tangan.

Bersihkan diri dan cuci tangan dengan sabun.

Hindari droplet dengan pakaian berlengan panjang, sarung tangan, masker, kacamata, penutup kepala, membawa handsanitizer, dan handuk kecil.

Pilih masker berbahan kain yang tidak terlalu rapat dan mengganggu pernapasan.

Membawa botol minum yang tertutup plastik dan alat makan sendiri.

Saat Istirahat:

Cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.

Bersihkan tangan dan wajah dengan tisu atau gunakan handuk kecil.

Utamakan jaga jarak atau physical distancing saat beristirahat.

Selalu gunakan masker, kecuali saat makan dan minum.

Hindari berbagi bekal pribadi dengan orang lain seperti, botol minum dan makanan.

Istirahat secukupnya, tidak perlu nongkrong terlalu lama.

Mengintip Slip Gaji Pegawai, Dipotong untuk Apa Saja Ya?

Saat Bersepeda

Utamakan bersepeda sendiri (solo), jika berkelompok, atur dalam rombongan kecil 2-5 pesepeda.

Pilih jalur yang menghindari keramaian dan daerah zona merah Covid-19.

Jaga jarak kiri-kanan antarpesepeda dan kendaraan lain minimal 2 meter.

Jaga jarak depan-belakang antar pesepeda minimal 4 meter. Semakin tinggi kecepatan bersepeda, jarak harus semakin jauh (di atas 20 meter).

Jaga jarak dan waspada terhadap pengendara kendaraan lain.

Selalu patuhi rambu lalu lintas bersepeda.

Sesampai di Rumah.

Sebelum masuk rumah, lepaskan semua perlengkapan yang digunakan.

Hindari kontak fisik dengan penghuni rumah dan menyentuh perabotan.

Semprot helm, sepatu dan kacamata dengan cairan disinfektan.

Segera lepas pakaian, kaos kaki, sarung tangan, masker, penutup kepala lalu cuci dengan deterjen.

Segera bersihkan diri, mandi dan keramas.

Istirahatlah dan pulihkan cairan yang hilang dari tubuh.

Tragis! Pemuda Ini Meninggal Akibat Leher Tersayat Benang Layangan Saat Kendarai Motor Di Mojosongo Solo



Jangan Dipaksakan

Belum lama ini beredar video tentang bahaya olahraga bersepeda dengan menggunakan masker. Hal ini membuat orang-orang yang senang olahraga menjadi panik dan berusaha mencari kebenaran.

Michael Triangto, Spesialis Kedokteran Olahraga sekaligus Direktur Slim&Health Sports Center Jakarta mengungkapkan peraturan pemerintah tentang PSBB, mengharuskan masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah, begitu juga untuk orang yang berolahraga di luar rumah.

"Masalahnya adalah dengan menggunakan masker kita akan merasakan napas menjadi kurang lega, sesak, tidak nyaman," tulisnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/6/2020) seperti dilansir Bisnis.com.

Michael mengungkapkan tujuan utama dari penggunaannya adalah untuk melindungi pemakainya dari kemungkinan terinfeksi virus dan melindungi orang lain dari kemungkinan kita menginfeksi mereka, terutama bila kita sedang tidak sehat.

Bila masker digunakan saat berolahraga, maka akan menimbulkan sesak terutama pada olahraga berintensitas berat. Bila merasakan hal tersebut, maka baiknya olahraga jangan dipaksakan.

Sebelum berolahraga setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatannya itu dan bila tujuannya sehat tentunya yang bersangkutan hanya boleh melakukan olahraganya berintensitas ringan sampai sedang saja.

"Untuk yang ingin tetap berolahraga berat tentunya tidak akan dapat dilarang, dengan demikian boleh tetap dilakukan olahraganya namun dianjurkan dilakukan di dalam rumah sehingga tidak akan terkena kewajiban menggunakan masker," ungkap Michael.

Michael mengatakan bahwa olahraga berintensitas berat hanya diperuntukkan bagi atlet yang mau bertanding sehingga tujuan kesehatan bukanlah menjadi prioritas utama mereka.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya