SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KUDUS—Untuk menekan beredarnya makanan berbahaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera memberikan pembinaan terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang sering berjualan di sejumlah sekolah.

“Pembinaan terhadap PKL sekolah merupakan tindak lanjut dari hasil uji laboratorium terhadap sampel mi instan yang mengakibatkan sejumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Imaduddin di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, keracunan,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Kudus, Hikari Widodo, Selasa (22/7/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasil uji laboratorium kesehatan di Semarang, kata dia, mi instan yang dijajakan di MI Imaduddin Kecamatan Mejobo mengandung bakteri sehingga mengakibatkan sejumlah siswa keracunan.

Ia menduga, penyebab munculnya bakteri diduga karena media tempat menyajikan makanan kurang bersih atau air yang digunakan mengandung bakteri.

Pembinaan terhadap PKL tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk memberikan pengetahuan soal tata cara penyajian makanan yang higienis dan terhindar dari kesan kurang sehat.

“Kami juga akan memberikan pemahaman soal bahan makanan yang diperbolehkan atau tidak sehingga ketika mengolah makanan tidak menambahkan zat berbahaya,” ujarnya.

Upaya lain untuk mencegah kasus keracunan kembali terulang, kata dia, Dinkes Kudus juga akan mendorong disediakan kantin sekolah di masing-masing sekolah.

Dengan adanya kantin sekolah, lanjut dia, pembinaan terhadap mereka jauh lebih mudah, dibanding membina PKL karena mereka tidak menetap dan sering pindah tempat berjualan.

Selain itu, kata dia, pihak sekolah juga bisa ikut mengontrol makanan yang dijajakan oleh pihak sekolah.

“Kami juga menyarankan kepada orang tua murid untuk mengingatkan anaknya agar tidak membeli makanan di sembarang tempat dan makanan yang memiliki warna mencolok,” ujarnya. (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya