SOLOPOS.COM - Ilustrasi jebakan tikus beraliran listrik di rumah (Istimewa-Shopee)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jebakan tikus beraliran listrik kembali memakan korban jiwa, kali ini terjadi di Kabupaten Karanganyar.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, seorang pelajar asal Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Bagas Pamungkas, 16, meninggal dunia karena terkena jebakan tikus beraliran listrik di sawah di dekat rumahnya pada Jumat (5/3/2021) pukul 19.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagas meninggal saat perjalanan menuju RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Sebelum kejadian, korban jebakan tikus di Karanganyar ini bermain bersama dua temannya di pos kamling.

“Saat itu korban merasa ingin buang air kecil. Korban menuju belakang pos kamling. Di situ area persawahan. Korban buang air kecil ke salah satu petak sawah,” kata Kapolsek Jaten, Iptu Achmad Riedwan Prevoost, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, Prevoost saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (6/3/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: DPC Partai Demokrat Karanganyar Tolak Hasil KLB, Sebut Kemungkinan Pemalsuan Nama

Kejadian di Karanganyar bukanlah yang pertama. Sebelumnya, ada belasan petani di Kabupaten Sragen yang juga menjadi korban jebakan tikus beraliran listrik dalam waktu yang tidak bersamaan.

Bertambahnya korban jebakan tikus listrik di Karanganyar tentu menjadi keprihatinan sekaligus pertanyaan bagaimana cara kerja jebakan tikus ini hingga bisa memakan korban jiwa?

Mengutip dari quora.com, secara umum jebakan tikus beraliran listrik berupa dua lempeng logam yang berdekatan. Biasanya jebakan ini diberi umpan untuk membuat tikus mendekat.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 6 Maret 1961, Berdirinya Kostrad

Aliran Listrik Membunuh Tikus

Perangkat tikus ini harus dihubungkan ke sumber listrik rumah tangga agar bisa digunakan. Setelah dihubungkan ke sumber listrik, jebakan tikus listrik tersebut belum beraliran listrik. Listrik tidak mengalir karena lempengan logam belum menyentuh satu sama lain.

Saat tikus datang dan menginjak lempengan logam, lempengan logam akan saling menyentuh sehingga aliran listrik mengalir melewati lempengan logam dan melewati tubuh tikus.

Listrik yang melewati tubuh tikus akan membunuh tikus tersebut. Kejadian di Karanganyar, diduga terjadi karena korban menginjak jebakan tikus beraliran listrik.

Baca juga: Belasan Ribu Guru di Klaten Masuk Daftar Peserta Vaksinasi Covid-19

Ada beberapa jebakan tikus yang dilengkapi bel. Bel tersebut berguna untuk memberi informasi kepada pemilik bahwa ada tikus telah terjebak sehingga bisa membuangnya ke tempat yang seharusnya.

Persoalannya, tak hanya tikus yang bisa mendekati jebatan tikus beraliran listrik ini. Petani, bahkan anak-anak, bisa saja mendekati alat ini untuk berbagai keperluan.

Hal inilah yang mendasari sejumlah pemerintah daerah telah melarang digunakannya jebakan tikus beraliran listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya