SOLOPOS.COM - Warga menikmati kuliner saat makan di tempat lapak pedagang kaki lima (PKL) Galabo Siang, Jl. Mayor Sunaryo, Solo, Selasa (27/7/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sebagian besar pedagang kaki lima (PKL) di Jl Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon, Solo, mulai membuka warung dan melayani makan di tempat, Selasa (27/7/2021).

Namun begitu, pedagang mengaku sulit mengatur durasi makan di tempat bagi tiap pengunjung yang dibatasi maksimal 20 menit.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Berdasarkan pantauan Solopos.com, para pedagang yang membuka lapak itu menempati selter seberang Beteng Trade Center (BTC) atau selter bagian timur. Kebanyakan PKL yang menempati selter bagian barat masih tutup.

Baca Juga: Sudah Dapat Bantuan, Pasokan Oksigen Ke RS Kota Solo Tetap Kurang

Sejumlah PKL Solo itu melayani konsumen kalangan pedagang batik yang makan di warung mereka. Kondisi tempat makan tergolong lengang saat jam makan siang, Selasa.

Ada juga PKL yang menyajikan makanan di mangkuk atau piring dan mengantarkan hidangan tersebut ke dalam gedung BTC dan Pusat Grosir Solo (PGS).

Salah satu PKL yang tetap membuka lapak selama tiga pekan terakhir, Supriyanto, 54, menjelaskan dagangan yang laku kebanyakan hanya minuman. Pembelinya kalangan pedagang batik dengan sistem pembayaran cash on delivery alias COD di selter saat pasar nonesensial tutup.

Baca Juga: Kunjungi Solo, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Beri Bantuan Beras dan Daging

“Aturan makan di tempat harus bijaksana dengan datang memakai masker dan menjaga jarak. Kalau pengaturan waktu kurang efektif,” katanya kepada Solopos.com.

Jumlah Transaksi

Ia menjelaskan jumlah transaksi belum sebanyak biasanya dan sejumlah warung PKL Solo juga masih tutup meski sudah boleh melayani makan di tempat.

Pedagang makanan butuh persiapan modal karena produk kuliner layak dikonsumsi satu hari saja. Pedagang lain, Sri Maryati, 54, menjelaskan omzetnya sama saja walaupun BTC dan PGS mulai beroperasi.

Baca Juga: Pemkot Solo Tambah Gedung Isolasi Terpusat Pasien Corona Gejala Ringan, Ini Lokasinya

Ia juga mengatakan aturan makan di tempat bakal sulit diterapkan karena sejumlah pengunjung hanya menunggu keluarga berbelanja di selter PKL.

Ketua Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan Jl Mayor Sunaryo, Siska Agus Andriyanto, mengapresiasi pemerintah yang membolehkan pasar nonesensial buka kembali. Begitu juga warung PKL Solo yang boleh melayani makan di tempat.

Namun, pembatasan durasi makan di tempat yang hanya 20 menit sulit diterapkan. “Sulit untuk menerapkan durasi 20 menit. Apalagi pelanggan saling menunggu. Susahnya itu,” paparnya.

Baca Juga: Beredar Video 2 Anggota DPRD Solo Karaoke di Kantor, Gibran Pilih No Comment

Kesulitan Mengcek Durasi

Menurut Siska, aparat juga bakal kesulitan mengecek atau mengawasi setiap konsumen di warung makan, PKL, lapak jajanan, dan kafe. Jumlah aparat terbatas hanya untuk mengawasi usaha kuliner.

“Kami masih ada konsumen karena dilihat segmentasinya, bukan pariwisata. Kalau segmentasi pariwisata sudah mati,” ungkapnya.

Salah satu warga, Siti, 50, menjelaskan lebih memilih membungkus jajanan dengan adanya pembatasan durasi makan di warung bagi setiap pengunjung saat PPKM Level 4 Kota Solo.

Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, Pasar Burung dan Ikan Depok Solo Kembali Dibuka Lur!

“Soalnya kan masih menunggu. Ya habis waktunya. Jadi sejak PPKM seringnya masak sendiri sama GoFood,” paparnya.

Sebelumnya, hanya tujuh orang yang masih membuka lapak dari 60 pedagang anggota Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan saat PPKM Darurat walaupun PKL bisa berjualan sampai pukul 20.00 WIB. PKL tutup karena mayoritas pelanggan merupakan pengunjung dan karyawan BTC dan PGS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya