SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati bersama pimpinan daerah dan kiai pondok pesantren menabur bunga ke makam Pangeran Sukowati di Pengkol, Tanon, Sragen, Jumat (22/10/2021).(Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Pengkol, Tanon, Sragen, berencana mengembangkan kompleks Makam Pangeran Sukowati menjadi objek wisata religi dan edukasi. Pemdes Pengkol sudah menyiapkan master plan untuk pengembangan wisata edupark dengan kebutuhan anggaran Rp4 miliar-Rp5 miliar.

Rencana pengembangan kompleks makam Pangeran Sukowati tersebut diungkapkan Kepala Desa Pengkol, Tanon, Sragen, Haryono, kepada Solopos.com, Jumat (13/5/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya sudah bikin master plan. Kami akan izin Bupati untuk menata kompleks Makam Pangeran Sukowati itu menjadi edupark. Arahnya lebih pada penelitian pertanian, pengembangan mikroba, dan sebagainya. Dalam master plan itu membutuhkan anggaran Rp4 miliar-Rp5 miliar. Kami akan mintakan dana ke pemerintah pusat,” ujarnya.

Dia menerangkan kompleks Makam Pangeran Sukowati itu merupakan aset desa yang akan ditata untuk wisata religi dan edukasi. Untuk mendukung pengembangan wisata tersebut, kata dia, dibutuhkan juru kunci yang mengetahui sejarah berkaitan dengan Pengeran Sukowati.

Sebelum pandemi Covid-19, Haryono sudah membuka lowongan juru kunci dan sudah ada dua orang mendaftar. Lantaran adanya pandemi Covid-19, Haryono belum bisa menindaklanjuti perekrutan juru kunci itu. Dia akan melanjutkannya dalam waktu dekat.

Baca juga: Disebut Masakan Khas Sragen, Ternyata Soto Bukan Makanan Asli Nusantara

Haryono menjelaskan juru kunci sebelumnya belum memiliki Surat Keputusan (SK) juru kunci dari Pemerintah Desa (Pemdes) Pengkol. Untuk kunci makam, kata dia, sementara dipegang pemerintah desa sampai ada juru kunci definitif ber-SK.

“Dulu kunci makam itu pernah saya taruh di warga dekat makam tetapi justru timbul gejolak di masyarakat setempat sehingga lebih baik saya tarik. Namun setelah malam Jumat pasti dibuka,” jelasnya.

Dulu Tidak Ada SK

Sebelumnya ada Mbah Gito yang menjadi juru kunci secara turun temurun. Haryono menerangkan dulu-dulunya tidak ada SK dari siapa-siapa sehingga pertanggungjawabannya tidak maksimal.

Dia menerangkan dalam penataan Makam Pengeran Sukowati ini kemudian ditata lagi dan juru kunci diberikan SK tetapi harus melewati tes. Dia menerangkan di website Desa Pengkol sudah ada legenda Pangeran Sukowati yang bisa dipelajari oleh calon juru kunci.

Baca juga: Kenapa Sragen Dijuluki Bumi Sukowati, Ada yang Tahu?

Menjelang Hari Jadi ke-276 Sragen, jelas dia, persiapan ziarah dari kabupaten biasanya ada warga yang bersih-bersih dan juga melibatkan perangkat desa dalam penyambutannya.

Dia menerangkan juru kunci nantinyai bisa mengelola kotak infak dari para pengunjung Makam Pengeran Sukowati. “Dana dari kotak itu bisa untuk perawatan kecil-kecil, misalnya untuk alat kebersihan dan seterusnya,” katanya.

Sementara itu, juru kunci sebelumnya Mbah Gito, 67, mengaku menjadi juru kunci sudah generasi keempat tetapi sekarang kunci makam dibawa pemerintah desa. Dia mengatakan ada banyak peziarah yang kecele karena kadang datangnya siang dan sore.

“Dulu kunci makam itu diserahkan kepada warga di barat makam tetapi warga di Dukuh Kranggan ini ada yang tidak menyetujui. Warga maunya dikembalikan ke saya tetapi Pak Lurah tidak mau. Akhirnya kunci makam itu dikembalikan ke Pak Lurah,” ujarnya.

Baca juga: Pamorta Sukowati Sebut Fasilitas New Kemukus Sragen Belum Ramah Difabel

Seorang pengunjung Makam Pengeran Sukowati, Bambang, berharap Makam Pengeran Sukowati itu bisa terawat dan bersih karena memiliki nilai sejarah Sragen. Bambang datang ke Makam Pangeran Sukowati pada Kamis (12/5/2022) lalu tetapi tidak bisa masuk ke makam karena pintu terkunci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya