SOLOPOS.COM - Mahfud MD (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memerangi radikalisme. Menurut Mahfud, radikalisme adalah seseorang yang dengan mudahnya mengkafirkan-kafirkan orang lain.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut juga mengungkap ajaran radikalisme ini mulai menyerang anak-anak yang telah diajari tentang paham mahram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sekarang ada lho anak sekolah, yang pulang sekolah perempuan, putri kelas V SD, ada temannya laki-laki gak mau keluar. Katanya bukan muhrim, padahal masih kecil. Katanya dilarang agama, anak kecil diajari seperti itu. Katanya kalau gak diajari seperti itu kafir, itu namanya tafkiri. Maka dari itu, deradikalisasi harus dilakukan," kata Mahfud dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne, Selasa (29/10/2019).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain mengatakan istilah muhrim tidak tepat dalam pernyataan tersebut, yang benar adalah mahram. Hal ini dikarenakan muhrim merupakan seseorang yang sedang menggunakan pakaian ihram.

Tengku Zulkarnain
Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Tengku Zulkarnain (Instagram-@tengkuzulkarnain.id)

"Mengajarkan Mahram (bkn MUHRIM, Muhrim itu Orang yg Berpakaian IHRAM), pada Anak Perempuan Virus Jahat RADIKALISME? Bukankah Anak Perempuan Kelas V SD, Ada yg Sudah Haidh...? Jangan Kamu Merusak Agama Kami, Jika Kamu Sdh Bosan dgn Islam Mengajarkan Berjilbab Anak Balita, RADIKAL?" ungkap Tengku Zul di laman Twitternya, @ustadtengkuzul, Kamis (30/10/2019).

Selain itu, ia menuding pernyataan yang disampaikan oleh Mahfud tersebut sangat berbahaya. Pasalnya, mendidik anak perempuan untuk tidak bertemu dengan anak laki-laki adalah sunnah yang telah diajarkan oleh Islam.

"Kalian mau membasmi paham TAKFIRI, kami semua setuju. Masalahnya dikaitkan dengan anak perempuan tdk mau berjumpa dgn laki laki, adalah TAKFIRI, itu sebuah STATEMENT yg sangat berbahaya. Mendidik agar anak wanita tdk campur baur dgn laki2 itu SUNNAH. Di NKRI sdh sejak zaman dulu," tegas Zul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya