SOLOPOS.COM - Mahfud Md tiba di Istana jelang pengumuman kabinet, Senin (21/10/2019). (Andhika Prasetia/detikcom)

Solopos.com, SOLO -- Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan dirinya tidak pernah menyebut surat yang dikirim pengacara HAM Veronica Koman kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sampah.

Surat yang dimaksud adalah data korban tewas selama konflik bersenjata dengan TNI-Polri di Papua serta nama-nama warga Papua yang menjadi tahanan politik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, ucapannya mengenai surat sampah tersebut adalah tidak benar. Ia menjelaskan yang dimaksud sampah ialah kabar kehadiran Veronica Koman di Canberra, Australia, ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke sana.

Turun Temurun, Soto Angkring Karanganyar Ini Gelar Lapak Sejak Zaman Penjajahan

"Sy tak pernah mengatakan surat yg diberikan oleh Veronika Koman kpd Presiden itu sampah. Yg sy katakan: Kalau ada info bhw Veronika menyerahkan surat kpd Presiden di Canberra itu info sampah sj. Sebab saat itu sy ada di sana, saksi mata: tak ada Veronika, apalagi nyerahkan surat," ucap pengguna akun media sosial Twitter Mahfud MD, Kamis (13/2/2020).

Dia yang ikut dalam lawatan tersebut tidak melihat Veronica Koman hadir menemui Presiden Jokowi, apalagi memberikan surat.

Permintaan di Sukoharjo Melonjak, Ini Syarat Urus Dispensasi Kawin

"Jd yg sampah itu adl info atau berita bhw Veronika menyerahkan surat kpd Presiden. Sy saksi, tak ada Veronika Koman di situ. Coba lht lg di video, apa yg sy katakan. Ada pun kalau orang2 yg menyerahkan surat kpd Presiden setiap kunjungan bnyk sekali dan itu tentu bukan sampah," sambungnya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Mahfud MD berujar bahwa surat-surat yang diberikan kepada Presiden Jokowi banyak, sehingga ia beranggapan surat dari Veronica Koman belum dibuka oleh Presiden Jokowi.

Warga China yang Kena Corona Pernah ke Bali Januari, Ini Klarifikasi Lion Air

"Belum dibuka kali suratnya. Surat banyak. Kan surat orang banyak. Rakyat biasa juga ngirim surat ke Presiden. Jadi kalau memang ada, sampah saja lah kalau kayak begitu," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2/2020), dilansir Suara.com.

Akibat pernyataannya tersebut, Mahfud MD mendapat kritik dari anggota Komisi Hukum DPR Taufik Basari dan Hinca Pandjaitan.

Kementan Gelar Operasi Pasar Bawang Putih dan Cabai di Solo, Langsung Ludes Dalam 3 Jam

Taufik Basari mengatakan setiap data dan informasi yang diberikan oleh masyarakat alangkah baiknya untuk ditelusuri lebih dalam. Kemudian, sebelum menyimpulkan data tersebut, Mahfud disarankan untuk memverifikasinya terlebih dahulu.

"Saya kira diksi yang dipakai prof @mohmahfudmd tak baik memakai "sampah" atas dokumen yg disampaikan @VeronicaKoman. Jika ada data keliru, silakan di klarifikasi. Usah ucap 'sampah'. Terlebih dokumen tsb berisikan nama-nama korban sipil yg meninggal. Pantaskah disebut sampah?" kata pengguna akun Twitter @hincapandjaitan, Rabu (11/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya