SOLOPOS.COM - Sejumlah rekan Maria Novita Dela yang menjadi korban penjambretan berada di luar kamar jenasah RS Panti Waluyo, Solo, Kamis (20/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Sejumlah rekan Maria Novita Dela yang menjadi korban penjambretan berada di luar kamar jenasah RS Panti Waluyo, Solo, Kamis (20/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Penyidik belum yakin kejadian yang mengakibatkan Maria Novita Dela, 20, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meninggal dunia adalah akibat penjambretan. Hasil penyelidikan sementara menyebutkan ada kemungkinan korban mengalami kecelakaan lalu lintas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (21/12/2012), mengemukakan penyidik masih terus mendalami kasus yang menimpa dua mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi UNS itu. Seperti diketahui sebelumnya ketika dimintai konfirmasi wartawan Asjima’in membenarkan adanya kejadian penjambretan yang menimpa Maria warga Madiun dan Yeyen Nurfaidah, 20, warga Renowijayan, Siman, Ponorogo, itu hingga mengakibatkan Maria tewas. Namun, seiring berjalannya penyelidikan, penyidik mendapati adanya kemungkinan kedua korban terjatuh karena kecelakaan lalu lintas.

“Kami belum bisa menentukan jenis kejadiannya, apakah benar karena dijambret atau karena lakalantas murni. Penyidik masih mendalami semuanya,” terang Asjima’in kepada wartawan.

Informasi yang diperoleh dari sumber internal Polresta, penyidik telah menyimpulkan bahwa kejadian yang menimpa Maria dan Yeyen adalah penjambretan. Dari pemeriksaan sejumlah saksi penyidik mengetahui penjambret berjumlah satu orang. Hal serupa juga disampaikan kakak Yeyen, Gatot Mardani. Kepada wartawan, Kamis (20/12/2012), berdasar informasi dari adiknya itu, Yeyen mengatakan dirinya jatuh dari motor akibat mendapat tarikan dari seseorang yang berusaha merampas tas milik Maria. Saat kejadian itu, Yeyen memboncengkan Maria. Kejadian itu berlangsung cepat dan kondisinya sepi.

Sementara itu, bapak Yeyen, Sukarman, 50, saat ditemui wartawan di RS Panti Waluyo Yakkum Solo, Jumat, menyampaikan mulut Yeyen baru saja dioperasi. Sehingga membutuhkan istirahat cukup dan belum dapat ditemui. Dikatakannya, kondisi Yeyen belum membaik sepenuhnya.

“Yeyen belum bisa berkomunikasi karena mulutnya baru selesai dioperasi,” ungkap Sukarman.

Sebelumnya, aksi penjambretan menimpa Maria dan Yeyen saat berkendara di Jl Adisucipto depan Fave Hotel, Solo, Kamis pukul 05.00 WIB. Nahas bagi Maria, mahasiswi semester III itu meninggal dunia akibat mengalami luka parah di kepala saat terjatuh dari motor. Ia tewas sesaat setelah mendapat perawatan di IGD RS Panti Waluyo Yakkum. Sedangkan, Yeyen mengalami luka berat di kepala dan mulut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya