SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi mahasiswa UNS yang tewas membusuk di tempat indekos, di Ngasinan, Jebres, Solo, Jumat (5/10/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Petugas mengevakuasi mahasiswa UNS yang tewas membusuk di tempat indekos, di Ngasinan, Jebres, Solo, Jumat (5/10/2012). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Seorang mahasiswa semester akhir jurusan Fisika Fakultas MIPA UNS , Bakti Alam Sasmoko, 22, ditemukan tewas membusuk di kamar indekosnya di Ngasinan RT 002/RW XII, Jebres, Solo, Jumat (5/10) pukul 12.30 WIB. Korban meninggal diduga karena sakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban kali pertama ditemukan oleh teman indekos, Hanif, 23. Saat ditemukan mayat korban sudah membusuk dan  kaku berekspresi seperti tengah menahan sakit.

Ekspedisi Mudik 2024

Ditemui Solopos.com dilokasi kejadian, Hanif mengatakan sesampainya di indekos setelah pulang bekerja 11.30 WIB, Hanif  mencium bau tak sedap sangat menyengat. Ia mengira bau itu bersumber dari sampah atau bangkai tikus. Ia pun bergegas membuang tumpukan sampah di tempat sampah sebelum berangkat Salat Jumat.

Sepulang dari masjid, Hanif masih mencium bau tak sedap itu. Ia lalu menginformasikan hal itu kepada teman-temannya yang lain.

“Saat itu ada salah satu teman mengatakan Alam tak terlihat selama dua hari terakhir. Saya curiga lalu saya coba membuka pintu kamarnya. Tapi pintu itu terkunci dari dalam. Lalu saya mengintip dari jendela. Saya melihat Alam sudah kaku dan baunya memang bersumber dari kamar Alam,” urai Hanif.

Ia mengaku sebelumnya warga Sragen itu tak pernah mengeluh sakit. Alam terlihat sehat. Hanya, ia terlihat lebih kurus dari biasanya.

Teman kuliah korban, Ardianto, 23, menyampaikan Alam pernah mengeluh kepada temannya bahwa ia sangat capai. Pasalnya, Sabtu pekan lalu korban mengikuti kegiatan kemah jurusan selama dua hari. Setelah itu ia menjadi panitia seminar yang diadakan komunitasnya Selasa lalu selama dua hari pula.

“Memang akhir-akhir ini kegiatannya lumayan padat. Dia hanya bilang capai. Yang saya tahu ia enggak pernah bilang punya penyakit,” ulas Ardianto.

Kapolsek Jebres, AKP Rudi Hartono, ketika dimintai konfirmasi wartawan di lokasi menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Barang-barang berharga milik korban pun diketahui tak hilang. Ia menduga korban meninggal karena sakit.

“Kami sudah menghubungi bapak korban, Adit Sasmoko. Ia mengatakan korban mengidap sakit kanker darah,” terang Rudi mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Penemuan mayat itu mengundang perhatian warga sekitar indekos korban. Warga berkerumun di depan indekos yang bernama Wisma Taufiq itu. Ada pula yang berusaha mengintip kamar korban yang berada di dekat jalan kampung. Polisi langsung membentangkan garis polisi di lokasi kejadian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya