SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Mahasiswa tenggelam Banyumas dialami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Solopos.com, PURWOKERTO–Seorang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Supriyatna, 23, dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Logawa, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Korban yang tercatat sebagai warga Kelurahan Pasir Kidul RT 04 RW 01, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, dilaporkan hilang sejak Jumat [13/11/2015] dan sampai saat ini masih dalam pencarian,” kata Koordinator Unit Rescue Tagana Banyumas Heriyana Adi Candra di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, seperti dilansir Antara, Sabtu (14/11/2015).

Ia mengatakan berdasarkan informasi dari saksi mata, kejadian yang menimpa Supriyatna bermula saat korban bersama seorang rekannya, Amidius Amrih, sedang melakukan kegiatan tubing (menyusuri alur sungai dengan tiduran di atas ban) di Sungai Logawa pada hari Jumat (13/11/2015), sekitar pukul 15.00 WIB.

“Keduanya merupakan anggota Kelompok Pecinta Alam Mayapada Purwokerto. Mereka mulai tubing dari Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, kurang lebih 8 kilometer ke arah utara dari jembatan Sungai Logawa samping Monumen Panglima Besar Soedirman,” jelasnya.

Menurut dia, korban diduga terbalik dari atas ban yang digunakan untuk tubing akibat adanya peningkatan arus Sungai Logawa setelah bagian hulu sungai yang berada di lereng Gunung Slamet diguyur hujan lebat.

Padahal, kata dia, korban tidak memakai pelampung atau pengaman lainnya selain ban yang digunakan untuk tubing.

Akibat derasnya arus Sungai Logawa, lanjut dia, korban terpisah dengan Amidis Amrih di bawah jembatan kereta api, Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas.

Ia mengatakan Amidis Amrih selanjutnya menepi namun korban tidak terlihat lagi sehingga kejadian tersebut segera diinformasikan ke sesama rekan pecinta alam.

“Korban diperkirakan hilang mulai dari Depot Pasir yang berlokasi di Desa Jipang. Kami bersama mahasiswa pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi di Purwokerto melakukan pencarian namun hingga pukul 00.00 WIB, korban belum ditemukan,” katanya.

Kendati demikian, Heriyana mengatakan bahwa dalam pencarian tersebut, pihaknya menemukan ban karet yang digunakan korban untuk tubing tersangkut di bawah jembatan Sungai Logawa sebelah barat Monumen Panglima Besar Soedirman.

Menurut dia, upaya pencarian korban dilanjutkan pada Sabtu (14/11/2015) yang difokuskan pada tiga lokasi, yakni di titik nol atau lokasi awal tubing di Desa Babakan, lokasi terpisahnya korban dengan Amidis di Desa Jipang, dan di bawah jembatan Sungai Logawa sebelah barat Monumen Panglima Soedirman yang menyisir hingga bendungan di Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.

Selain Tagana Banyumas dan kelompok mahasiswa pencinta alam dari sejumlah perguruan tinggi di Purwokerto, kata dia, upaya pencarian korban juga melibatkan personel Badan “Search and Rescue” Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI), Jakarta Rescue, Serayu Rescue, dan Tim Reaksi Cepat Perlindungan Masyarakat (TRC Linmas) Banyumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya