Solopos.com, SOLO–Sejumlah penumpang Batik Solo Trans (BST) mengeluhkan bus yang sudah tidak melintasi jalan di belakang kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), tepatnya Jl Ki Hajar Dewantara dan Jl K.H Masykur, Solo.
Keluhan itu disampaikan para penumpang melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Rabu (21/9/2022) ada empat aduan yang disampaikan warga.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Salah satunya Kumudha Agni Jati Saputra, warga RT 001/RW 008, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo. Dia menjelaskan banyak mahasiswa dan pelajar bergantung dengan BST.
“bahkan tadi anak2 smp n 8 beramai2 jalan kaki jauh dari cembengan termasuk anak saya yang bersekolah di smp n 8 dan di sd n purwodiningratan harus berjalan kaki jauh menuju belakang kampus tempat kontrakan kami,” ujar dia.
Baca Juga: Terlalu Sempit, Jembatan Jurug C Solo Dinilai Tak Layak Dilewati 2 Arah
Dia menjelaskan rute BST Koridor 4 yang melintasi jalan belakang Kampus UNS lalu dialihkan ke Jl Ir Sutami membuat anak-anak terpaksa jalan kaki. Dia meminta rute tersebut tetap dilayani bus BST selama pembangunan jembatan Jurug.
“Mbok saya mohon, untuk akses BST yang melewati jalan kampus jangan dihilangkan saat renovasi jembatan jurug, apalagi saat harga bensin naik dan susah didapat,” tulisnya.
Aduan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga disampaikan warga dengan keterangan nama Fluyendo. Dia menjelaskan adanya pengalihan rute BST Koridor 4 membuat penumpang yang biasa turun naik di gerbang belakang UNS kerepotan.
“Jika bst hanya lewat 1 jalur (berhenti di gerbang depan uns saja) para pengguna bst harus berjalan jauh terlebih bagi mahasiswa yang gedungnya di bagian belakang (fkip, pascasarjana). Mohon dicarikan solusi. Terimakasih,” tulisnya.
Baca Juga: Penutupan Jembatan Jurug B Ditunda, Bus BST Solo Tetap Tak Lewat Belakang UNS
Salah satu mahasiswi, Nurul, menjelaskan tidak ada transportasi umum khususnya di belakang kampus UNS. BST Koridor 4 yang melewati belakang kampus UNS sebenarnya sangat membantu para mahasiswa untuk mobilitas dengan transportasi umum.
“Maka dari itu mohon untuk dipertimbangkan untuk memberikan alternatif transportasi umum yang melewati jalur gerbang belakang UNS. Terima Kasih,” jelasnya.
Sebelumnya, penutupan Jembatan Jurug B berdampak perubahan rute perjalanan BST Koridor 4 dan angkutan perkotaan feeder BST dari dan ke Palur, Kecamatan Jaten, Karanganyar.
Kepala Bidang Angkutan dan Perparkiran Dishub Solo Yulianto Nugroho menjelaskan BST Koridor 4 beralih rute dengan tidak melewati Jl Ki Hajar Dewantara dan Jl K.H Masykur.
Setelah dari Tugu Cembengan, Jebres, bus tidak mengarah ke Jl Ki Hajar Dewantara, namun melintasi Jl Ir Sutami sampai Palur. Hal ini berlaku sebaliknya, di mana bus Koridor 4 yang biasanya selepas Jembatan Jurug berbelok ke Jl K.H Masykur kini berjalan lurus ke Jl Ir Sutami lalu melanjutkan rute normalnya ke arah barat.
Baca Juga: Penutupan Jembatan Jurug B Solo, Barier Beton akan Dipasang dari SPBU Jurug
Sementara itu, Direktur PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus Batik Solo Trans (BST) Sri Sadadmojo menjelaskan BST Koridor 4 tidak melewati belakang kampus UNS, namun bersamaan dengan itu Dishub Solo mengusulkan belakang kampus UNS tetap terlayani kepada Kementerian Perhubungan.
“Dishub mengusulkan ke Kementerian Perhubungan agar belakang kampus tetap terlayani. Koridor 3 akan diperpanjang sampai Taman Lansia sebagai tempat memutar balik arah,” jelasnya.
Menurut Sadad, Dishub Solo maupun operator menunggu jawaban Kemenhub. Adapun rute Koridor 3 BST Terminal Kartasura sampai Tugu Cembengan. Dan sebaliknya Tugu Cembengan- Terminal Kartasura.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
