SOLOPOS.COM - Inovasi kemasan jamu tradisional oleh Nita mahasiswa KKN Mandiri Univet Bantara Sukoharjo. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Nita Puspasari Mahasiswa Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Univet Bantara Sukoharjo, melaksanakan KKN Mandiri di Dukuh Walang RT 02/02 Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Nur Ani, S.K.M.,M.KKK.

KKN mengusung tema“MAS JALI” (Mahasiswa Jaga Lingkungan) pada bidang ketahanan ekonomi. Nita pun melakukan kegiatan inovasi kemasan produk jamu tradisionaldari pedagang jamu keliling, Sri Wiyarti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Layaknya pedagang jamu tradisional, Sri Wiyarti berkeliling ke berbagai desa menggunakan sepeda motor. Kepada Nita, pedagang jamu ini menceritakan selama ini konsumennya lebih banyak ibu-ibu dibandingkan anak muda.

Baca juga: Perajin Etanol Sukoharjo Sepakat Tak Buang Limbah ke Sungai

Padahal jamu tradisional dibuat dari bahan alami rempah-rempah atau biasa disebut empon-empon, tanpa pengawet dan tanpa pemanis buatan. Namun, anak muda zaman sekarang lebih memilih mengkonsumsi minuman kesehatan dalam kemasan yang sering dijual di pasaran.

Mengkonsumsi jamu tradisional selama pandemi Covid-19, sebenarnya sangat bermanfaat bagi tubuh. Mengingat rempah-rempah memiliki banyak manfaat, salah satunya memperkuat sistem imun tubuh.

Dari perbincangan itu, Nita pun melihat selama ini kemasan jamu dengan botol plastik dan saat hendak dimunum dituang di gelas kecil. Hal ini bisa jadi membuat anak muda kurang berminat minum jamu tradisional.

Baca juga: Sukoharjo Pasang Target Suntikkan Vaksin Covid-19 ke 15.000 Orang Per Hari

Berdasarkan permasalahan tersebut, Nita melakukan inovasi kemasan produk jamu tradisional agar kekinian dan aesthetic. Yakni dengan menggunakan botol kemasan dan sticker yang menarik.

Inovasi kemasan ini membuat tampilan produk lebih menarik, enak dipandang, dapat meningkatkan tingkat penjualan. Sehingga diharapkan anak muda tertarik untuk mengkonsumsi jamu. Apalagi dengan kemasan botol lebih praktis dan bisa dibawa kemana-mana.

Tak hanya itu, Nita juga melakukan sosialisasi terkait pemasaran produk jamu yang bisa dilakukan secara online melalui media sosial Facebook Marketplace dan Whatsapp. Sri Wiyarti pun merespons kegiatan pengemasan produk jamu ini dengan baik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya