SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kost Angker (Instagram/@@horor_indonesia_seram)

Solopos.com, SEMARANG — Indekos adalah jasa menawarkan sebuah kamar untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran dalam periode tertentu, bisa per bulan atau per tahun.  Dikenal dengan istilah kost, jasa penyewaan kamar ini kerap diburu para perantau, baik itu siswa, mahasiswa ataupun karyawan.

Istilah ini diserap dari Bahasa Belanda In de kost yang artinya adalah ‘makan di dalam’ atau ‘ikut tinggal di dalam rumah’. Karena bagian dari jasa properti, tentunya banyak kisah-kisah misteri yang juga muncul dari rumah-rumah yang menawarkan jasa indekos karena dilatarbelakangi dengan kisah kejadian yang berkaitan dengan kondisi tempat atau kisah dari penghuni sebelumnya.

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Salah satu rumah indekos di Semarang yang dihuni seorang mahasiswa rantauan memiliki cerita mistis. Cerita misteri ini merupakan pengalaman pribadi dari salah satu penghuninya bernama Surya.

Baca Juga : Inisiasi Gedor Lakon, Gus Yasin Ajak Penyintas Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen

Mengutip dari laman Instagram @horor_indonesia_seram, Sabtu (24/7/2021), Surya adalah seorang mahasiswa dari sebuah universitas negeri di Semarang. Selama kuliah, Surya tinggal di rumah salah satu kerabatnya di Semarang yang berjarak sekitar 20 km dari kampusnya.

Setiap hari, Surya harus menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di kampusnya hingga akhirnya saat sudah masuk semester dirinya harus menyewa kamar kost yang dekat dengan kampusnya karena banyak tugas laporan yang harus dia kerjakan dan juga membuat dirinya harus bolak-balik kampus.

Singkat cerita, Surya menemukan tempat yang menawarkan jasa indekos dengan harga yang terjangkau, yaitu seharga Rp250.000 per bulan. Jika dilihat sepintas, tempat indekos itu tampak tidak terawat. Cat tembok banyak yang mengelupas dan lantai-lantai lorong bisa dikatakan kotor dan kumuh.

Baca Juga : Gubernur Ganjar Keliling Tegur Panitia Kurban Iduladha Abaikan Prokes di Semarang

Namun Surya tetap menyewa kamar kost tersebut dengan alasan untuk sementara saja mengingat dirinya adalah mahasiswa semester akhir. 1-2 hari pertama di tempat kost itu berjalan normal. Banyak tugas laporan yang terus dia kerjakan. Bahkan dia selalu bergadang hingga jam 3 dini hari demi menyelesaikan tugas laporannya yang banyak dan supaya tetap terjaga, Surya selalu minum kopi.

Tempat indekos di mana Surya tinggal memiliki banyak kamar, Surya sendiri berada di kamar nomor 19 yang letaknya tepat di tengah lorong lantai 2. Melalui jendela kamarnya, Surya bisa melihat pemandangan Gunung Ungaran yang megah tapi saat dirinya melihat ke bawah terlihat seperti bingkahan ubin-ubin berceceran.

Suatu hari, saat dirinya sedang mengerjakan tugas laporannya, dirinya mendengar suara ribut. Awalnya Surya mengira bahwa suara ribut itu berasal dari salah satu penghuni tempat kost tersebut dan untuk menyindir secara tidak langsung, Surya menutup pintu kamarnya dengan keras hingga akhirnya suara itu perlahan berhenti.

Baca Juga : Nikmatnya Gudeg Koyor Semarang Ala Warung Mbak Tum

Sesaat kemudian, dirinya mendengar suara tetesan air dan saat dirinya memeriksa kamar mandi, keran air dalam keadaan tertutup dan tidak ditemukan kebocoran. Namun saat dia berbalik dan melihat arah ventilasi bawah pintu depan kamarnya, di sana terlihat sebuah genangan air yang sebelumnya tidak ada.

Hingga akhirnya Surya membuka pintu dan betapa terkejutnya tepat di depan pintu terdapat banyak sekali kepala-kepala yang berterbangan tanpa badan dengan wajah hancur berantakan dan sangat menyeramkan.

Mulut mereka mengaga dengan lidah yang menjulur ke luar dan air liurnya jatuh menetes ke lantai kamarnya. Rupanya suara gaduh tersebut berasal dari sosok kepala-kepala tanpa badan tersebut. Surya langsung lemas dan tak berdaya bahkan tidak sanggup berteriak.

Baca Juga : Borong Dagangan PKL Saat PPKM Darurat, Wali Kota Semarang Banjir Pujian Netizen

Dengan sekuat tenaga, dia menutup pintu dari luar dan bergegas keluar dari kamarnya. Karena takut, akhirnya dia bergadang semalaman di kamar temannya. Kejadian itu membuat Surya tidak bisa tidur dan setelah dia bercerita kepada temannya. dia menyadari bahwa saat itu adalah malam Jumat Kliwon yang berdasarkan penaggalan Jawa dikenal dengan malam mistis.

Teman-teman satu kost juga mengalami hal yang serupa dan biasanya terjadi di atas jam 11 malam. Penampakan mistis itu mulai dari kepala melayang-layang, sosok tinggi besar berkulit hitam legam hingga suara tangisan perempuan seperti merintih kesakitan.

Singkatnya, Surya dan teman satu kostnya menceritakan kejadian mistis itu kepada pemililk kost dan melalui penjelasan pemilik kost tersebut, tempat kost itu memang bekas kuburan yang tidak terawat. Lahan makan itu tetap dibeli oleh pemilik sebelumnya karena aksesnya dekat sekali dengan kampus.

Meskipun mengalami kejadian mistis, Surya tetap menempati rumah kos tersebut selama 4 bulan hingga dirinya dinyatakan lulus oleh kampusnya di awal bulan ke lima. Selama 4 bulan tinggal di kost angker tersebut, Surya selalu tidur sebelum jam 11 malam dan tidak berani bergadang hingga dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya