SOLOPOS.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)(Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Mafia migas dan pembubaran Petral berujung pada perselisihan Menteri ESDM Sudirman Said dan SBY.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrat telah melayangkan protes atas ucapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, terkait pembubaran Petral.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Politikus Demokrat, Ruhut Sitompul, menegaskan saat ini telah muncul kecenderungan dari Sudirman Said untuk mengklarifikasi ungkapannya tersebut. “Kecenderungan itu sudah ada, dia [Sudirman Said] meminta maaf,” jelas Ruhut seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015), seperti dilansir Okezone.

Bahkan, tadi pagi, lanjut Ruhut, Sudirman telah menghubungi kader Demokrat di Komisi VII, Mulyadi. Hal tersebut lantaran partner Menteri ESDM ialah komisi VII. “Tadi sebelum rapat, Pak Mul [Mulyadi] ngomong kalau ditelepon Sudirman, dia minta maaf,” imbuhnya.

Meski demikian, anggota Komisi III DPR itu enggan menutup kemungkinan partainya akan menempuh jalur hukum. Pasalnya, ia mengaku telah mengantongi daftar dosa yang dimiliki oleh Sudirman Said.

“Kalau daftar dosa dia banyak, seperti angkat Dirjen belum keluar Kepresnya. Naik minyak tidak jadi, ada kemungkinan kita tempuh hukum,” sambungnya.

Ruhut Sitompul menambahkan, SBY menanggapi serius pernyataan tersebut. Bahkan, SBY sempat menggelar pertemuan dengan mantan wakilnya, Budiono dan Sudi Silalahi. “Pak SBY tidak mau sembarangan, beliau sudah mengundang Budiono dan Sudi Silalahi,” pungkasnya.

Reaksi keras juga datang dari politikus senior Partai Demokrat, Syarief Hasan. Mantan Ketua Harian Partai Demokrat itu bahkan mengultimatum Sudirman Said agar segera mengklarifikasi ucapannya.

“Saya sarankan, Menteri ESDM itu melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada publik, sebab kalau tidak dilakukan akan kita lihat seperti apa [upaya hukumnya],” kata mantan ketua harian Partai Demokrat tersebut saat menjadi narasumber dalam temuan survei nasional Poltracking, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa 19 Mei 2015.

Syarief memastikan, selama 10 tahun pemerintahan SBY, tidak pernah ada satu pun surat usulan pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang diajukan kepada suami Ani Yudhoyono itu. “Selama 10 tahun pemerintahan SBY, belum pernah ada satu surat pun usulan pembubaran petral. Sudirman Said hanya kampanye dan mendiskreditkan Presiden ke-6 Indonesia,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya