SOLOPOS.COM - Ilustrasi macan tutul. (Freepik.com)

Solopos.com, JEPARA — Teror macan tutul Gunung Muria saat ini tengah menghantui masyarakat Kabupaten Jepara, tepatnya di Desa Tempur, Kecamatan Keling. Hal itu menyusul adanya tiga ekor ternak milik warga desa itu yang hilang dan ditemukan dalam kondisi mati dengan bekas gigitan dan cakaran hewan buas sepanjang bulan Oktober 2022 ini.

Tokoh masyarakat Desa Tempur, Mariyono, mengaku belum bisa memastikan apakah hewan ternak milik warga itu dimangsa binatang buas. Meski demikian, dugaan sementara memang ada kemungkinan jika ternak milik warga itu menjadi kebuasan macan tutul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Secara pasti memang belum bisa dibuktikan [macan tutul Gunung Muria atau tidak]. Tapi, peristiwa ini memang bukan yang kali pertaa. Pada bulan Juli-Agustus lalu juga pernah ada peristiwa serupa,” ujar Mariyono saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/10/2022).

Mariyono menjelaskan untuk tiga ekor ternak yang diduga dimangsa macan tutul Gunung Muria pada bulan Oktober ini, berada di Dukuh Kemiran. Sementara untuk dua ekor ternak lainnya yang dimangsa macan tutul berada di Dukuh Duplak pada Juli-Agustus lalu.

“Jadi beda tempat, ternaknya jenis kambing atau sapi. Ada juga ayam sama bebek yang di kandang. Kalau informasi warga, itu [ternak] yang meninggal, dimangsa [hilang], terus ada bekas cakar dan gigitan,” ujarnya.

Baca juga: Gawat! 16 Ekor Macan Tutul di Gunung Muria Terancam Punah, Ini Sebabnya

Saat disinggung apakah fenomena hewan ternak dimangsa macan tutul dari Gunung Muria itu terjadi setiap bulannya, Mariyono membantah. Meski demikian, ia menyebut jika fenomena hewan ternak hilang atau diduga dimangsa macan tutul memang kerap terjadi setiap tahunnya.

“Kalau setiap bulan enggak. Tapi setiap tahun mesti ada. Tahun kemarin juga ada kejadian serupa,” jelasnya.

Mesi demikian, Mariyono mengaku sepanjang tahun 2022 ini belum ada warga yang melihat penampakan macan tutul Gunung Muria secara langsung. Kali terakhir, warga di daerah lereng Gunung Muria itu melihat penampakan macan tutup pada 2021 lalu.

Baca juga: Warga Kendeng, Waspada Banjir Bandang!

“Terakhir terlihat [macan tutul] beraktivitas di hutan itu saat 2021. Tapi itu bukan karena ekosistem tergganggu. Kebetulan dua wilayah ini [Kemiren dan Dumpak] memang berdekatan dengan hutan. Jadi kearifan lokal di sini, ketika ada [macan tutul] punya anak, induknya pasti perlu asupan tambahan. Jadi agak agresif mencari mangsa hingga turun ke permukiman warga,” jelasnya.

Sekadar informasi, Gunung Muria yang terletak di wilayah Pati, Jepara, dan Kudus, selama ini memang dikenal sebagai habitat macan tutul atau Panther pardus melas. Berdasarkan survei The Nature Conservacy pada 2019 lalu ada setidaknya 12-19 ekor macan tutul yang hidup di GununG Muria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya